Setiap jumat siang dikantor tempat saya bekerja diadakan persekutuan doa yang diperuntukan bagi karyawan nasrani (baik katholik maupun kristen).
Jumat ini pembicaranya adalah Bapak Pendeta Abraham. Saya lupa beliau melayani di gereja apa.
Ada concern saya untuk kottbahnya di hari ini. yaitu tentang kasih dalam pekerjaan.
Jika seseorang yang memiliki kasih, maka ia mencintai apa yang ia kerjakan. Bersyukur dan tidak pernah mengeluh. melakukan yang terbaik semaksimal mungkin dan terus mengupgrade potensi diri.
Nah ini catatan yang bisa jadi untuk saya ataupu bisa untuk teman teman pembaca.
Kadangkala begitu mudahnya kita prustasi atau mengeluh jika sesuatu hal / pekerjaan yang kita emban berat. Atau mungkin saat bos / atasan kita dengan kepemimpinanya yang membuat kita "lelah". lelah yang saya maksudkan disini adalah lebih ke perasaan tidak nyaman di lingkungan kerja.
Pernah tidak teman teman pembaca mengalami demikian?
Saya sudah bekerja sejak tamat SLTA. saya bekerja sambil kuliah. Saya bertemu dengan banyak orang dengan style yang berbeda beda. dengan style kepemimpinan atasan yang berbeda beda pula.
Jika menemui atasan yang membuat kita tidak merasa nyaman di tempat bekerja, tidak ada semangat yang mendorong kita untuk berangkat kekantor. saya pernah mengalaminya. motivasi saya saat itu saya harus bekerja, karena kalau saya tidak bekerja saya tidak bisa kuliah. Oleh karena itu saya bisa survive.
Setelah menyelesaikan kuliah, motivasi saya dalam bekerja yang pasti tetap bekerja sebaik baiknya.
Dalam kotbahnya pak pendeta hari ini berdasarkan ayat dikitab suci kepercayaan yang saya anut, ada 5 point yang saya tangkap tentang mekanisme bekerja, berikut informasinya yang saya pikir memang relevan :
1. Tidak Iri
Dalam ayat tersebut dikisahkan tentang tuan yang memberikan talenta kepada hambanya untuk bekerja. dengan besaran talenta yang berbeda beda. ada yang seorang mendapatkan 5, ada yang mendapatkan 2 dan ada yang mendapatkan 1 talenta. Semua diberikan sesuai dengan porsi dan kemampuan masing masing untuk mengemban tugas mengembangkan talenta. dalam dunia kerja bisa saya kita atau teman kerja kita diberikan load pekerjaan masing masin berbeda. Ada yang mendapatkan banyak tugas dan tanggung jawab. Ada yang hanya mendapatkan sedikit. Kita tidak boleh iri, karena masing masing tugas diberikan sesuai dengan porsi dan kemampuan yang dimiliki. Semakin besar penghasilan yang dimiliki otomatis semakin besar juga tanggung jawab yang diemban. Kita tidak boleh iri dengan teman atau rekan kerja kita.
2. Bekerja maksimal.
Dalam ayat tersebut dikatakan tentang hamba yang mendapatkan talenta 5 buah, lalu kembali lagi dan berhasil memperoleh 2 kali lipat dari modal yang diberikan.
Pertanyaanya, mengapa bisa memperoleh hasil 2 kali lipat? ya tentu saja jawabanya karena orang itu bekerja keras / bekerja maksimal sampai berhasil. Oleh karena itu dia mendapatkan hasil yang maksimal juga.
3. Tidak membuang waktu
Begitu diperintahkan oleh tuan / pimpinanya untuk bekerja, hamba / pekerja ini langsung mengerjakanya. dia tidak membuang buang waktu.
Kebiasaan menunda nunda pekerjaan adalah kebiasaan yang membuat kita susah berhasil.
Sedari dulu apapun pekerjaan yang saya sedang kerjakan jika waktunya bisa dan memungkinkan saya akan berusaha untuk menyelesaikanya langsung, tidak menunda nunda dan membuang buang waktu. Saya terbiasa membaut catatan di handphone saya untuk setiap kegiatan dan tugas yang saya kerjakan. Semua sudah saya plan, jika pekerjaan dilakukan secara ontime diawal minimal tidak akan mengganggu jadwal tugas atau aktivitas saya yang lainnya.
4. Bisa dipercaya
Pak pendeta dalam kotbahnya berkata untuk menjadi seorang yang berhasil dalam segi apapun itu (mungkin dalam hal pekerjaan), kita harus bisa menjadi seorang yang dipercaya terlebih dahulu. Bagaimana caranya untuk menjadi orang yang dipercaya? Butuh proses untuk bisa mendapatkan hal itu, salah satunya kita harus komitmen dengan pekerjaan kita. Jika kita bekerja dengan sepenuh hati, melakukan yang terbaik dan terus mengupgrade potensi diri. bisa menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan dengan baik dan tepat waktu. Suatu saat atasan / pimpinan akan meilhat hal tersebut mengapresiasinya sehingga kita bisa menjadi orang yang dipercaya dalam pekerjaan.
5. Jujur
Dalam ayat disebutkan hamba yang mendapatkan 5 talenta memperoleh 2 kali lipat laba menjadi 10. lalu dari hasil kerja kerasnya dia berikan semuanya kepada tuan / pimpinanya.
Benar benar semuanya, tidak ada yang diberikan setengahnya. padahal kalau dia mau bisa saja dia berikan sedikit, sisa laba dikantongi untuk dirinya sendiri. Ya karena hamba itu jujur.
Dalam pekerjaan juga sama, jika kita bekerja dengan tulus dan jujur, Yang melihat pekerjaan kita pimpinan kita akan mudah untuk mempercayai kita. Jujur kunci utama dalam bekerja.
Yang kita perlu sadari, tidak ada suatu hal yang instant didunia ini semua butuh proses perjuangan.
Banyak hal yang kita harus tempuh untuk mencapai puncak. Jangan pernah menyerah.
Selagi kita bisa berkerja dengan baik dan dilandasi kasih. Sang pencipta akan melihat hal tersebut dan memberikan kita suatu apresiasi atas hasil kerja keras kita.
Nice to know ya.
Semangat :)