Saturday, March 23, 2019

Puisi : menanti matahari

Aku hanya seorang diri yang memanggil malam untuk menemani bintang dalam sinarnya menerangi gelap.

Selalu memanjatkan doa pada sang pemilik kehidupan agar aku dipertemukan dengan matahari. Yang kupikir bersama matahari aku tidak lagi merasa sunyi.

Malam hari saat orang hanyut dalam tidur. Aku terus menunggu. Menunggu sinar itu datang menghampiriku.

"Kenapa kamu hanya menunggu?" Ada seorang yang bertanya demikian.

Ya. Apa yang bisa kulakukan selain menunggu. Aku tidak mungkin memaksakan kehendak sang pemilik kehidupan.

Aku pernah berusaha sekuat tenaga namun akhirnya aku kembali pada sunyi.

Jika demikian salah, menunggu mungkin suatu jawaban. Melatih kesabaran.

Sabar menanti matahari

(Dhiajeng)

No comments:

Post a Comment

Postingan tersering dikunjungi