Tuesday, February 26, 2019

Rasa Lelah Batin? Hati-hati dengan ‘Burnout’

Suatu kali saya dan seorang teman saya sedang berbelanja di supermarket. Ketika asyik memilih belanjaan, muncul seorang perempuan tersenyum. Saya balas senyum. Rupanya dia langsung berbicara panjang lebar dengan teman saya. Oh rupanya kenal, batin saya.
Perempuan ini langsung bercerita kepada teman saya semacam curhat. Mereka bercerita bukan di kafe atau sedang duduk, namun posisi berdiri selama lebih dari setengah jam. Saya dengar sedikit perlahan sambil senyum namun karena berasa lama saya tinggal saja dengan mencari barang keperluan. Teman saya tetap meladeni. Ya, mungkin teman lama, pikir saya.
Hampir sejam saya mulai protes dari mengamati setiap detil barang di sekitar mereka hingga menjauh. Rupanya teman saya sadar dan pergi mencari saya. Pria yang berada tak jauh dari saya saat saya mencari barang rupanya adalah teman dari perempuan yang curhat itu. Walah, mungkin dia sama bosan dengan saya menunggu obrolan selesai.
Apa kaitannya dengan burnout? Yups, perempuan yang bercerita itu mengaku dia mengalami burnout sehingga tidak bekerja lagi. 
Saya pikir teman dan perempuan itu kawan karib atau teman sekolah. Ternyata tidak! Mereka hanya pernah kenal di tempat kerja yang sama namun berbeda divisi. Jadi sebenarnya tidak terlalu kenal. Mengapa perempuan ini bercerita panjang lebar masalahnya?kepada orang yang tidak terlalu dikenalnya. Lalu jika ingin curhat mungkin bisa atur waktu atau duduk ngobrol di kafe ketimbang berdiri dengan posisi memilih barang di supermarket. Rupanya dia butuh perhatian dan bercerita. 
Saya tidak menemukan padanan kata ‘burnout’ dalam bahasa Indonesia. Apa itu? Ada banyak versi jika kita googling. Namun intinya, perasaan negatif seperti tidak puas, kurang bersyukur, merasa terbebani, lelah berkepanjangan, hingga sulit berkonsetrasi dalam bekerja yang membuat kinerja seseorang menurun. Apakah berbahaya? Bisa berbahaya karena bisa mengarahkan kepada depresi. 
Bagusnya, bos atau rekan kerja sebaiknya segera menangani apabila mengamati seseorang yang sedang mengalami burnout. Seperti yang terjadi pada perempuan ini, dia akhirnya dipensiunkan dini. 
Selama ini burnout bisa dikaitkan dengan beban pekerjaan atau beban studi misalnya. Namun burnout bisa juga karena rutinitas yang melulu sama sehingga menjadi tidak menarik, membosankan, tidak menggairahkan dan menurunnya minat sosial. Ini bisa juga terjadi pada ibu rumah tangga juga meski mereka tidak bekerja di kantor. 
Banyak yang bilang burnout adalah gejala orang masa kini atau moderen. Mengatasinya yang pertama, jika anda sudah mengenali gejala burnout berarti anda harus menghentikan sejenak rutinitas anda, apa pun itu. Pergi berlibur atau memanjakan diri itu juga perlu. 
Kedua, anda perlu orang yang mengerti dan memahami anda. Berbicaralah dengan pasangan atau sahabat tentang perasaan anda. 
Ketiga, buatlah segala sesuatu menjadi berbeda dalam keseharian anda. Misal, jika anda pergi ke kantor lewat jalur A selama 10 tahun, coba berpergian lewat jalur B. Ubah ruang kerja anda. Belajar melukis, Dance, Menyanyi atau Menulis buku harian. Apa pun itu, buatlah hidup anda berbeda dan bernilai dari rutinitas yang selama ini anda lakukan.
Keempat, cari hal inspiratif. Jika anda suka nonton film, putar film yang menginspirasi bukan film yang buat anda semakin melow. Jika anda suka baca buku, bacaan inspiratif semacam ‘chicken soup for soul’ itu juga menarik. Atau anda bisa bermeditasi. Pergi ke tempat ibadah. Dengarkan lagu yang menginspirasi, misalnya.
Bersyukurlah atas hidup anda, itu tips yang utama.
Semoga bermanfaat.

Saturday, February 23, 2019

New Day, New Fortune

Life is never flat. Every one agree with this statement in order to understand the mysteri of life. In reality, life doesn’t have fully only happy nor sorrow. Sometimes we are lucky, but another times unlucky. 

Once upon in our life time, we also had stormy period” to pass the bad and misfortune day instead of the perfect days. We tend to cry out and mourn to be concerned on the misfortune moment than joyful and lucky days. 

Again, it is just normal as human. We expect to be perfect which is the lucky and happy days. Beyond our control, the bad and unlucky incidentally happens to us. No one can predict our days, right?

When I was teenager and had bad days, my mother noticed me tenderly. She said wisely “No matter how bad the day is, it always has to end dear.” So I believe that new day will bring new fortune. When I feel pain of yesterday, it could be the strength of today.

Have a blessed Sunday!

Bahasa Indonesia

Hari Baru, Keberuntungan Baru

Hidup itu tidak selamanya berjalan mulus sebagaimana yang kita harapkan. Saya pun demikian. Ingin bahagia, malah jadi sedih. Ingin untung, malah buntung. Begitulah, siapa yang bisa menebak apa yang terjadi dalam hidup kita setiap hari? Semua terjadi begitu saja.

Saya berpikir saya adalah orang paling bahagia. Misalnya saya punya seratus hari bahagia dan satu hari tidak bahagia. Saya lebih sering memikirkan satu hari yang tidak bahagia dan dianggap hari ketidakberuntungan itu. Mengapa demikian?

Wajarlah, saya hanya manusia biasa. Dimana sering kita meratapi satu hal tidak membahagiakan ketimbang seratus kebahagiaan lainnya. Bahagia atau tidak, beruntung atau tidak beruntung toh nyatanya semua ada di luar kendali kita.

Saya jadi ingat saat masih duduk di bangku sekolah meratapi nilai hasil ujian saya yang jelek. Ibu saya yang memperhatikan saya dengan lembut menghampiri. Dengan bijak dia berkata “Seberapa pun buruknya hari ini, itu semua akan segera berlalu.” 

Setelah itu saya berpikir, buat apa menangis, meratapi atau menyesali apa yang sudah terjadi. Toh, ini juga akan berlalu. Tidak mungkin Tuhan berikan yang buruk terus. Karena hidup itu tidak sepenuhnya datar, atau hidup berjalan mulus seperti yang diinginkan. Kesakitan di hari kemarin, bisa jadi kekuatan di hari ini. 


Itu sebab saya meyakini bahwa hari baru akan memberi keberuntungan baru. 

Anda sendiri bagaimana? Selamat berhari Minggu bersama keluarga!

What Will Happen If You Skip Breakfast?

Some people can believe life must go on without breakfast everyday, but the most people can not survive without daily breakfast, including me. There are such in below the things what will be happening if you don’t have breakfast in daily:

1.  Less focus and no attention in working/study.

Breakfast is resources of energy. Our body is like a machine, my mom adviced me, you must have breakfast to keep your power. How we have focus when you feel hungry. I am not sure you’ll get lucky in working more focus when you have no breakfast. 

2. Powerless.

Breakfast is more important than dinner. In beginning of life, you must consider to consumse the healthy as your breakfast. This explains you need nutrion to power your body. The powerless feeling happened when your work assigned in fully heavy and more detailed. You can’t do it as well without prior breakfast.

3. No passion at the day.
Breakfast is more crucial thing to raise your passion feeling than your lunch. Don’t you want to lose bodyweight? Please do your breakfast. It is worse when you want to diet by no breakfast. 

4. Stomach problems.

After getting stomach problems intensly, I stopped to skip my breakfast. Maybe when you are on empty stomach longer time, there could be increased secretion of gastric acid in the stomach. Spare your time to make breakfast even busy time. 

This is only short post to remind all of you. Please think your day without breakfast! 

In Bahasa Indonesia

Beberapa orang bisa percaya bahwa hidup harus terus berjalan tanpa sarapan setiap hari, tapi kebanyakan orang tidak dapat bertahan tanpa sarapan setiap hari, termasuk saya. Di bawah ini adalah hal-hal yang mungkin terjadi bila Anda tidak sarapan setiap hari:

1. Kurang fokus dan tidak ada perhatian dalam bekerja/belajar.

Sarapan adalah sumber energi. Tubuh kita seperti mesin, ibu saya menasihati saya, Anda harus sarapan untuk menjaga kekuatan Anda. Bagaimana kita memiliki fokus bila Anda merasa lapar. Saya tidak yakin Anda akan beruntung fokus bekerja bila Anda tidak sarapan.

2. Tidak berdaya/berasa lemas.

Sarapan pagi lebih penting daripada makan malam. Di awal kehidupan, Anda harus mempertimbangkan untuk mengkonsumsi makanan sehat sebagai sarapan Anda. Ini menjelaskan bahwa Anda membutuhkan nutrisi untuk menguatkan tubuh Anda. Perasaan tak berdaya terjadi saat Anda ditugaskan sepenuhnya pada pekerjaan berat dan lebih rinci. Tentu anda tidak bisa melakukannya tanpa sarapan pagi.

3. Tidak ada gairah di siang hari.

Sarapan adalah hal yang lebih penting untuk membangkitkan semangat Anda daripada makan siang Anda. Tidakkah anda ingin kehilangan berat badan? Tolong lakukan sarapan. Ini menjadi salah bila Anda ingin diet tapi tidak sarapan pagi.

4. Masalah perut.

Setelah mengalami masalah perut secara intens, saya berhenti untuk melewatkan sarapan saya. Mungkin saat perut Anda sudah kosong lebih lama, bisa terjadi peningkatan sekresi asam lambung di perut. Luangkan waktu Anda untuk sarapan pagi meski sibuk sekalipun.

Ini hanya postingan singkat untuk mengingatkan kalian semua. Tolong pikirkan hari anda bila tidak sarapan pagi!

Friday, February 22, 2019

Bisnis kuliner yang dilirik

Bisnis kuliner cukup menjajikan untuk dijadikan sebagai usaha. Kenapa? Karena makanan adalah kebutuhan pokok setiap manusia. Bisnis ini tetap akan berjaya.

Bagaimana tidak, untuk laba saja bisa meraup keuntungan 2 kali lipat.
Tantangan untuk kedepan bisnis ini adalah soal taste dan kreatifitas.

Sebagai seorang yang gemar memasak, berdasarkan hasil observasi, ataupun pengalaman teman, saya cukup banyak menyimpan aneka resep yang variatif.
Kadang saya bisa kreasikan dengan bahan lain.

Ada keinginan untuk menggeluti bisnis itu di masa akan datang, karena tidak selamanya kita menjadi karyawan kan?
Mungkin penghasilan bisnis jika sudah berkembang jauh lebih daripada menjadi karyawan. Anggaplah selama menjadi karyawan kita sudah punya link atau teman untuk kebutuhan marketing juga kan.hehe

Apalagi kita wanita sebagai calon istri dan ibu harus memikirkan untuk mencari pekerjaan atau bisnis supaya anak dan suami tidak terlantar.

Yang penting selama ada niat dan kerja keras ntuk belajar dan ijin sang kuasa.semoga niatan ini terwujud.

Sepertinya menarik😊

Thursday, February 21, 2019

4 Tips Ekstrovert Kontrol Berbelanja

Apakah anda termasuk orang yang suka berbelanja atau istilah kerennya, shopping? Baru-baru dirilis hasil penelitian yang menunjukkan ada pengaruh tipe kepribadian dengan perilaku berbelanja. Hirsh menemukan di Amerika bahwa orang-orang yang suka berbelanja umumnya adalah mereka yang berkepribadian ekstrovert.

Hirsh berkata, “Semakin ekstrovert penduduknya, maka tingkat kesadaran untuk menabung rendah.” Melalui studi ini ingin ditunjukkan bagaimana psikologi kepribadian berkontribusi pada pengambilan keputusan dan perilaku ekonomi. Apakah anda setuju dengan hasil penelitian ini?


Ciri-ciri kepribadian ekstrovert, itu seperti apa? Mereka yang ekstrovert adalah mereka yang suka mengekspresikan diri dengan berbicara, aktif, dan umumnya enerjik. Hal ini tentu bertolak belakang dengan kepribadian introvert, yang lebih banyak berpikir ketimbang berbicara. Lebih suka diam ketimbang bergerak. Kalau saya lebih ke ambivert dimana penggabungan introvert dan ekstrovert. Ketika saya menulis saya menjadi pribadi yang introvert namun ketika dikomunitas saya menjadi pribadi ektrovert. Jadipun soal berbelanja dikembalikan kepada bagaimana kita bisa memanage.

apa hubungan kepribadian dengan perilaku berbelanja?

Mereka yang ekstrovert memiliki pribadi yang mudah dipengaruhi ketimbang introvert, itu pendapat saya. Ketika mereka datang ke shopping center, tentu godaan untuk berbelanja jadi semakin besar. Jika pengelolaan dihabiskan untuk berbelanja, otomotis daya untuk menabung jadi rendah.

Berikut tips dari saya agar bisa mengendalikan pengeluaran berbelanja anda,

Hindari Mall atau pusat perbelanjaan.

Jika kebutuhan saya untuk menabung besar, saya sedapat mungkin mencari aktivitas lain ketimbang jalan-jalan ke Mall. Saya bisa membaca, memasak, membersihkan rumah atau apa saja dibandingkan harus menghampiri mall. Jika tidak perlu berbelanja, sebaiknya hindari dulu saja.

Tulis barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.

Untuk belanja kebutuhan pokok, atau lebensmittel biasanya saya menulis barang yang memang diperlukan. Barang yang diinginkan akan saya letakkan di daftar paling bawah, atau kadang simpan saja dalam pikiran. Jika ingat dibeli, tentunya. Karena bukan barang wajib, tentu daftar keinginan sebaiknya diabaikan saja, demi barang yang dibutuhkan.

Bawa uang secukupnya, tinggalkan kartu kredit dan debit.

Ini trik yang jitu juga, saat berbelanja tinggalkan semua kartu berharga anda. Apa pun itu, buatlah anda membawa uang yang anda rasa cukup sesuai daftar belanja anda. Keinginan yang kuat untuk berbelanja bisa jadi disebabkan karena anda membawa kartu yang memudahkan transaksi anda.

Minta orang sekitar untuk mengingatkan anda saat berbelanja.

Urusan tips ini bisa diserahkan kepada  keluarga atau teman. Saya selalu meminta mama saya untuk jadi alarm yang memberi tahu saya untuk tidak membeli. Hasilnya berhasil, banyak barang yang saya tunda untuk dibeli hingga saya membutuhkannya.

Hmm, anda tertarik untuk mencoba tips pengendalian diri di atas yang saya praktikkan?

Selamat mencoba 😊

Lebih Banyak mana, Lajang atau Sudah Berkeluarga?

Setiap saya berbicara dengan teman-teman mengenai pengeluaran akhir bulan, selalu muncul perdebatan antara mereka yang sudah menikah dengan orang yang belum berkeluarga. Jika saya tanya pada teman yang sudah menikah dan berkeluarga, mereka mengatakan kepada saya: “Wah, kamu itu enak belum berkeluarga. Kamu belum berpikir untuk membiayai keluarga. Kamu belum mengeluarkan biaya untuk susu anak atau pendidikan anak.” celetuk seorang rekan yang sudah memiliki 2 anak. Lain lagi dengan teman saya, “Duh, jika boleh mengulang waktu, lebih baik saya menikah jika sudah mapan. Kamu tahu tidak? Hidup berkeluarga itu tidak mudah. Kamu harus menanggung dua orang sekaligus, belum anak. Lalu, kamu harus memenuhi berbagai kebutuhan keluarga.” keluh temanku satu lagi mengenai pengeluarannya di akhir bulan.

 

Lantas, bagaimana dengan pendapat  teman yang belum menikah tentang pengeluaran mereka? Saya coba bertanya dengan rekan Pria yang belum menikah. “Siapa bilang hidup single itu tidak banyak pengeluaran?. Gaji saya saja dipakai untuk membiayai keluarga. Padahal orangtua saya sudah memiliki penghasilan sendiri dari pekerjaannya dan sewa kontrakan.”

Ada lagi rekan saya yang berpendapat, “Meskipun kita belum menikah, jeng. Kita masih bertanggungjawab dengan keluarga kita. Lalu, kita harus menanggung biaya hidup kita sendirian. Seandainya kita sudah menikah, toh biaya hidup kita ditanggung berdua dengan suami.”, komentar temanku perempuan yang masih melajang.

 

Saya bingung karena pada dasarnya pendapat teman yang sudah menikah dengan yang belum menikah hampir serupa. Mereka punya banyak alasan mengenai rincian pengeluaran.

Saat masih kuliah dulu, saya sempat membahas mengenai teori perkawinan dimana salah satu alasan orang untuk menikah adalah ekonomi sehingga kehadiran pasangan diharapkan dapat meningkatkan status sosial ekonomi juga.ya menurut saya masih masuk ogika juga sih sumber rejeki yang sebelumnya single jadi double.

Saya memang belum menikah.

Rasanya Tuhan sendiri telah mengatur keuangan kita bahkan menempatkan kita pada posisi pekerjaan yang pas sehingga menyadari bahwa kita masih bisa mencukupi kebutuhan hidup dan puji Tuhan bisa menabung.

Kemarin ketika ke Karawang, saya diantar oleh supir yang disewa oleh Pihak Kantor. Sepanjang perjalanan, kami berbincang tentang kondisi ekonomi yang saat ini sedang mengalami krisis. Saya juga bertanya tentang kehidupan supir ini, Apa yang terjadi? Saya terkejut mendengarkan jawabannya. Supir ini memang sudah berkeluarga. Tetapi, ia mengatakan bahwa dengan berkeluarga atau menikah, pengeluaran dapat ditanggung berdua bahkan lebih baik saat kita belum menikah. Segala sesuatu dapat dibicarakan berdua dengan pasangan. Apalagi, saat ini, istripun harus diberi kepercayaan untuk mengelola keuangan dan suami pun dipercayai dalam pekerjaannya.

 

Di akhir perbincangan kami, saya menyimpulkan bahwa baik hidup melajang atau menikah, Tuhan sudah merencanakan bahwa kehidupan kita cukup, tidak berkekurangan. Jika belum menikah, wajar jika kita berbakti kepada orangtua dengan mendukung keluarga kita secara ekonomi. Sepanjang kita membantu keluarga saat belum menikah, tidak akan membuat kita menjadi miskin. Namun, kita perlu tetap memperhitungkan apa yang menjadi hak kita untuk menabung demi masa depan.

Sementara, bagi mereka yang sudah berkeluarga, kehadiran pasangan akan membantu kita berkompromi dalam mengatur ekonomi bersama. Bersama pasangan, kita dapat merencanakan yang terbaik untuk anak-anak kelak. Tentunya, kepercayaan kepada pasangan dalam mengelola keuangan adalah kunci agar keharmonisan hubungan dapat terus terjalin.


 

Akhirnya, saya menyadari, bahwa bersyukur adalah kunci semua itu, baik sudah menikah atau belum. Bersyukur akan mampu meruntuhkan kita dari prasangka mana yang lebih baik, melajang atau berkeluarga. Kita tidak akan bisa menghitung secara matematis mengenai pengeluaran yang lebih baik antara sudah menikah atau belum, karena semuanya didasari oleh syukur.

Tips Berbelanja Agar Tidak Menyesal

Kalimat terbersit saat saya pulang dari sebuah pusat perbelanjaan. Jika pusat perbelanjaan yang baru saya datangi tadi, dipenuhi oleh banyak orang untuk membeli aneka produk yang ditawarkan harga miring. Kurang dari seratus meter saya keluar, saya menemukan kembali pusat perbelanjaan lain, yang juga menawarkan harga miring dan dipenuhi oleh pengunjung dan mungkin juga pembeli.

Sepanjang perjalanan usai melewati pusat perbelanjaan, saya pun berdiskusi dengan teman seperjalanan. Apa yang menyebabkan seseorang begitu tertarik untuk membeli barang padahal mungkin atau bisa jadi barang tersebut tidak terlalu ia butuhkan? Apakah perilaku seperti ini adalah gaya hidup? Jika saya tidak punya, saya akan merasa “menderita”.

Agar tidak “menderita”, berikut tips yang bisa dicoba:

1. Beli barang sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan.

Saya butuh tas karena tas saya tidak punya tempat untuk membawa perlengkapan ke kantor. Tas harus yang kuat, bla bla bla. Hal itu disebut membeli berdasarkan kebutuhan. Saya memerlukannya maka saya membelinya.

2. Tentukan skala prioritas terhadap kebutuhan barang yang mau dibeli.

Membeli berdasarkan keterdesakan dan kepentinganya. Pikirkan bahwa saya membeli karena alasan stok sudah habis, barang di rumah sudah rusak, saya memerlukannya untuk membantu saya bekerja, meringankan pekerjaan saya dsb.

3. Menabung untuk membeli barang lebih baik daripada ”berhutang”.
Belajarlah bijak dalam membeli dengan kesadaran bahwa saya membutuhkannya dan punya uang untuk itu. Memang sih ada pepatah mengatakan bahwa jika kita tidak terpaksa “berhutang” kita tidak akan pernah punya barang. Logis juga! Tetapi coba anda bayangkan hanya untuk membeli baju atau membayar makanan di restaurant, anda harus berhutang? Pikirkan untuk menyimpan uang lebih dari sisa-sisa belanja rutin dan pergunakan uang tersebut untuk kebutuhan barang-barang yang memang disukai tetapi sebenarnya tidak diperlukan. Daripada “menderita” di kemudian hari, sebaiknya dipikirkan untuk membeli dengan uang yang tersedia.

4. Pelajari produk atau barang yang diperlukan.
Hal ini wajib dilakukan terutama untuk barang-barang semisal elektronik agar kita tidak merugi dengan informasi yang salah atau tidak tepat. Bisa jadi di kemudian hari, kita “menderita” oleh produk yang kita beli karena kita tidak mengerti dengan benar dan tepat produk tersebut.

5. Lakukan survey pasar.
Hal ini dilakukan agar kita mendapatkan pembanding dari soal harga, kualitas hingga detil produk yang akan kita beli. Dengan demikian, kita tidak perlu “menderita” apabila ada barang berkualitas bagus dengan harga yang terjangkau.

Kesimpulan

Poin terpenting sebelum berbelanja adalah milikilah rasa puas terhadap barang-barang yang sudah anda beli. Lihat pakaian baru, sadarlah bahwa masih banyak pakaian lain yang belum terpakai. Lihat tas baru, sadarlah bahwa tas anda masih baik untuk digunakan. Lihat sepatu baru, sadarlah bahwa sepatu anda masih nyaman digunakan. Lihat barang elektronik, sadarlah barang elektronik yang anda mliki tidak rusak. Begitu seterusnya hingga akhirnya anda berhasil dan tidak menimbun banyak barang karena kebiaasan berbelanja. Percayalah banyak tokoh dunia bersahaja yang berpenampilan sederhana, agar mudah diingat orang!


Lagi-lagi soal berbelanja, semoga tips di atas benar-benar bermanfaat. Saya rasa kita tidak ingin “menderita” setelah membelinya bukan? hehehe…

Mari Berbelanja Bijak! Begini Caranya

Sebagai seorang perempuan, saya pun tak luput dari godaan untuk membeli barang-barang yang sedang diskon. Belum lagi tawaran untuk membeli gadget baru atau sekedar membeli keperluan aksesoris perempuan untuk tampil indah dan cantik. Jika sudah membeli barang yang sedang sale, tentu saya juga “kalap” untuk memilih lalu membelinya.

Namun seiring dengan berjalan waktu, saya sadar ada banyak barang yang sebenarnya tidak saya perlukan. Mungkin saya membelinya karena keinginan semata. Sejak keinginan saya untuk berinvestasi semakin tinggi, saya pun mulai berhemat dan berbelanja bijak. Syukurlah sampai detik ini, saya masih belum tergoda untuk memiliki kartu kredit. Saya berpikir saya akan semakin “kalap” lagi apabila bisa membeli dengan kartu kredit hehehe….

Berikut berbelanja bijak ala saya:

1. Buat list prioritas barang yang akan dibeli

Jika anda ingin membeli barang-barang sebagai keperluan dan stok bulanan atau mingguan, usahakan untuk membuat list prioritas sebelum berangkat belanja. Hal ini sangat membantu anda untuk lebih fokus terhadap hal-hal yang hendak dibeli. Caranya, cek barang-barang yang jadi prioritas untuk dibeli karena memang tidak ada di rumah atau stoknya habis. Usahakan untuk membeli barang yang memang menjadi kebutuhan dasar dan tunda dulu barang-barang pelengkap yang memang sedang diperlukan.

Tulis nama barang sekaligus merk yang biasa anda beli agar anda tidak terpengaruh untuk mencoba hal yang lain. Saya terbiasa membeli barang-barang pelengkap apabila saya memiliki sisa uang berbelanja lebih atau kebetulan saat itu ada tambahan uang dari penghasilan lain.

Saya akan konsisten terhadap barang yang sudah saya masukkan dalam list. Sesekedar window shopping akan saya lakukan apabila barang-barang dalam list sudah terpenuhi dan ada sisa uang.

2. Beli dalam jumlah besar

Agar lebih efisien dan tidak perlu bolak balik membeli, saya lebih suka membeli dalam jumlah banyak dan besar. Coba anda bandingkan harga barang dalam kemasan yang kecil dengan kemasan besar, tentu ada selisih harga yang lumayan meski jumlah nominalnya kecil. Dengan membeli dalam stok yang besar, anda juga bisa berhemat transportasi sehingga tidak perlu bolak balik membelinya.

Pertimbangkan kualitas dan harga barang

Terkadang dalam membeli, insting saya sebagai perempuan akan membeli barang yang berharga murah. Namun harga barang tentu akan menentukan kualitasnya. Jadi sebaiknya pikirkan untuk membeli barang yang tidak merusak/mudah rusak dan memiliki kualitas yang hampir mirip dengan barang yang lebih mahal. Buat saya harga barang menentukan kualitas. Saran saya, tidak ada salahnya jika kita membeli barang dengan harga mahal namun awet sehingga tidak perlu membeli berkali-kali.

3. Menabung lebih baik untuk membelinya

Berhubung saya tidak punya kartu kredit, saya terbiasa untuk membuat rencana pengeluaran untuk membeli barang. Atau, jika saya ingin membeli barang yang saya inginkan,  saya sudah menabung terlebih dahulu. Saya juga biasa untuk membeli barang yang bukan jadi prioritas apabila saya memiliki uang tambahan atau bonus. Sekedar mendengar informasi dari teman-teman yang memiliki kartu kredit, sekarang kita juga bisa mengatur cicilan untuk membayarnya. Anda juga bisa mengikut pola cicilan seperti ini.

4. Hindari mall/pusat perbelanjaan jika sedang tidak ada uang

Nah, langkah ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Tetapi cara ini cukup jitu buat saya untuk menahan diri agar tidak menghabiskan uang untuk membeli barang-barang hanya pemuas mata saja.

Lakukan aktivitas lain yang memang tidak perlu untuk berkunjung ke mall/pusat perbelanjaan. Sekarang memang pusat perbelanjaan akan menyediakan segala hal dalam satu tempat seperti restoran/cafe untuk pertemuan. Saat saya menghindari mall/pusat perbelanjaan, teman saya meminta untuk bertemu di cafe/restoran di pusat perbelanjaan. Saya pun konsisten hanya bertemu dan sedapat mungkin untuk menghindari membeli barang-barang pelengkap.

5. Cari barang yang memiliki bonus

Saya juga sering mengandalkan bonus-bonus yang kadang ditawarkan. Misalnya dengan membeli barang A dapat hadiah barang B. Tentu hal ini akan menguntungkan, selain mencoba barang B tentu kita masih bisa mendapatkan stok barang lain. Atau, bila anda membeli barang dengan jumlah nominal tertentu, anda akan mendapatkan potongan berbelanja, misalnya.

6. Membeli secara online

Seiring dengan kemajuan jaman, kini kita juga bisa memanfaatkan jaringan online untuk membeli barang. Biasanya barang yang dibelibsecara online bisa lebih murah daripada offline karena online shop tidak dikenakan biaya / pajak untuk menyewa tempat atau karyawan misalkan. Selain hemat transportasi serta keinginan untuk membeli barang-barang diluar yang dibutuhkan, membeli barang secara online membuat saya praktis.

7. Manfaatkan pasar tradisional

Nah ini saya suka memasak dan saya biasa belanja bahan sayuran dipasar karena harga dipasar lebih murah dibanding pasar swalayan selain itu bahan masih fresh dan tanpa pengawet. Saya pikir membeli barang di pasar tradisional untuk keperluan dasar seperti sembako masih relevan. Di pasar tradisional terjadi proses tawar menawar dan disinilah ditentukan keahlian kita untuk menawar dan mendapatkan harga yang terjangkau.

Kesimpulan

Hal-hal di atas sekedar berbagi pengalaman agar kita bisa berhemat dan lebih bijak dalam mengelola pengeluaran, terutama saya sebagai perempuan. Saya biasa fokuskan pada hal-hal yang memang akan dibeli per periodik agar saya punya waktu untuk menabung atau menyediakan uang sesuai harga barang yang akan saya beli.

Saya pikir, tips dari semua adalah belilah barang yang dibutuhkan. Artinya dahulukan barang-barang yang memang menjadi prioritas, tidak sekedar keinginan semata. Jika saya memiliki tas yang masih baik, saya tentu akan menunda untuk membeli tas yang baru dan memanfaatkan uang untuk keperluan lain.

Di tengah maraknya konsumerisme seiring dengan bertumbuhnya pusat perbelanjaan, tentu kita pun harus lebih bijak dan cermat agar tidak tergoda untuk bergaya hedonis dan sebenarnya uang bisa dimanfaatkan untuk ditabung atau keperluan mendesak lainnya.

Mengapa Kita Membeli yang Tidak Dibutuhkan?

Jika membaca judul di atas, pertanyaan saya, apakah anda pernah mengalaminya dalam hidup? Anda membeli pakaian padahal tidak butuh misalnya. Lalu apa yang anda rasakan kemudian? Bahagia atau menyesal? Baru-baru ini saya dan teman-teman di sini membahas masalah ini ketika kami pergi makan siang bersama. Akhirnya kami selintas mendiskusikannya untuk saya bagikan dalam artikel berikut.
Seorang teman bercerita saat kami makan siang bersama bahwa dia sudah tiga tahun lamanya tidak membeli pakaian seperti baju, celana dan pakaian dalam lainnya. Dia pun bertanya pada kami, dimana tempat terbaik untuk membeli pakaian agar dia bisa membawakannya juga untuk sanak saudaranya. Ketika kami mendengar bahwa dia sudah tiga tahun tidak membeli baju, reaksi kami semua di situ pun terkejut. Wajar kami kaget karena kami tidak pernah selama itu menahan uang untuk tidak membeli pakaian. Apakah anda pernah tidak membeli pakaian selama tiga tahun lamanya?
Di tengah kemajuan berbagai teknologi dan perangkat komunikasi, kita bisa jadi tidak disibukkan dengan bertransaksi tunai dan datang langsung. Kita bisa saja membeli pakaian atau barang secara online, jika kita tidak punya waktu untuk shopping. Asal punya uang, kita juga bisa membeli barang yang kita inginkan lewat perangkat telepon pintar. Apa pun yang ingin anda beli, bisa anda dapatkan tanpa harus berpergian. Kini anda juga bisa membeli apa yang diinginkan tanpa harus membayar secara tunai, misalnya dengan kredit atau cicilan.
Dari diskusi tersebut, akhirnya kami menyepakati bahwa ada kecenderungan kita membeli barang yang tidak dibutuhkan setidaknya sekali dalam setahun. Tetapi mengapa?

1. Karena membeli itu (Katanya) Investasi

Sebagian orang percaya bahwa membeli itu adalah pilihan investasi. Contohnya, ada orang yang membeli barang-barang tertentu yang berharga, apa pun itu. Mereka berpikir, suatu saat barang-barang tersebut dapat dijual kembali bila mereka membutuhkan uang atau uang tambahan. Terkadang harga barang-barang yang sudah dibeli bisa jadi turun, namun bisa jadi barang-barang yang terlanjur dibeli itu berharga naik. Itu semua tergantung pada barang apa yang dibeli. Alasan bahwa kita membeli barang yang tidak dibutuhkan dikarenakan kita berpikir barang-barang tersebut bisa menjadi kebutuhan jangka panjang. Apa itu? Investasi.

2. Membeli dikarenakan dorongan emosional

Ada saja orang yang terlanjur membeli barang yang tidak dibutuhkan setidaknya karena terpengaruh gaya hidup, percaya pada saran penata gaya atau tak tahan melihat orang lain mengenakannya. Itu sebab toko pakaian selalu menunjukkan model yang sesuai dengan potongan baju yang dikenakan agar menarik minat pembeli. Pengalaman lainnya adalah saat teman saya mencoba pakaian dan penata gaya memberikan beberapa saran yang membangkitkan emosi teman saya untuk membelinya. Di situ saya mengambil hikmah bahwa tugas penata gaya di toko pakaian benar-benar berhasil mempengaruhi teman saya.

3. Karena membeli dilakukan saat ada sale, harga turun dan diskon toko

Sebagaimana kita ketahui, seperti saat hari raya sering kita jumpai sale yang menarik para pembeli untuk membeli produk mereka. Di luar hari raya, toko-tokopun sering kali mengadakan program turun harga, sale, diskon yang menarik siapa saja untuk berbelanja. Pertanyaannya, apakah kita membutuhkan barang-barang itu? Belum tentu juga. Kalau saya tidak tertarik untuk membeli barang hanya berdasarkan sale. lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan 

4. Karena membeli barang itu bisa jadi gengsi, prestige, status sosial, dll

Jika ada dua pilihan, satu tas harga mahal dan tas yang lain dengan model sama berharga murah maka manakah yang anda pilih? Kebanyakan perempuan memilih tas yang berharga mahal, pendapat teman-teman pria. Meski seorang perempuan membutuhkan tas, namun dua tas di antara pilihan harga dan mereka tentu mereka memilih tas yang punya nilai status sosial atau gengsi. Mereka yang mampu membeli karena gengsi atau prestige, juga bukan berarti mereka membutuhkan barang-barang tersebut. Mereka membeli karena mereka mampu dan ingin, titik.

5. Membeli pada waktunya saja

Alasan terakhir dari diskusi dengan teman adalah membeli barang yang tidak dibutuhkan bisa terjadi pada waktu-waktu tertentu. Maksudnya adalah kita cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan hanya karena kita ingin tampil baru dan berbeda. Misalnya, kita membeli baju baru pada hari raya, padahal kita masih punya ratusan baju lainnya. Contoh lain, kita membeli barang saat barang itu wajib dimiliki, meski tidak dibutuhkan sama sekali. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.


Anda sendiri bagaimana?

Tuesday, February 19, 2019

Anda Layak Tinggalkan Mantan Kekasih: Tips Bagi Perempuan

Memang benar hanya sebentar saja kita sudah bisa berkenalan tetapi butuh bertahun-tahun buat melupakan seseorang yang pernah hinggap di hati. Saya sadar betul bahwa sulit bagi seorang perempuan agar dapat bangkit dan mencari orang lain sebagai kekasih baru.
Seperti pepatah bilang, “Do not try to forget someone whom you love but try to get better.” Itu kata sahabat saya, kala kami makan siang usai membahas teman kami yang baru saja putus cinta.
Namun, anda harus bersyukur karena layak meninggalkan mantan (ex) kekasih anda, bila:
1. Dia membuat anda menjadi lebih buruk
Jatuh cinta memberi perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan untuk menjadi lebih baik. Dulu anda malas memasak, berpacaran dengannya membuat sering memasak. Atau, anda dulu jarang sembahyang tetapi sejak kenal dan berpacaran, anda mulai rajin beribadah. Berpacaran itu memberi perubahan untuk menjadi pribadi lebih baik dan mulia lagi. Jika dia membuat anda tampak buruk dan tidak disukai oleh keluarga dan sahabat-sahabat anda, sebaiknya tinggalkan saja. Masih ada semiliaran pria yang layak anda cintai.
2. Dia membuat anda menangis dan bersedih
Hidup ini sudah susah, jangan bebani anda dengan permasalahan tentang dia dan segala hal yang semakin membuat anda menangis. Seharusnya kehadiran dia akan membuat anda bahagia. Bahagia memang tak melulu dengan tawa sukacita tetapi paling tidak, anda tidak menderita karena perilaku si dia. Jika dia membuat anda menangis dan bersedih, buat apa menahan penderitaan bersama dengannya. Kehadiran cinta seharusnya memberi sukacita dan kebahagiaan bagi seseorang.
3. Secara fisik, dia menganiaya anda
Aduh, anda berpacaran dengan pria yang memiliki tabiat pemukul dan pemarah? Jangan tunda lagi, lupakan pria macam ini. Seorang ayah saja tak sampai hati memukul anda sebagai anak putrinya, apalagi dia yang belum memberikan hidupnya untuk anda. Dia yang pernah menganiaya anda dan berjanji tidak akan melakukannya lagi, adalah hal yang mustahil. Seseorang yang suka melakukan kekerasan akan berlaku sama dan bisa kompulsif bila tidak ditangani secara psikologis dengan tepat.
4. Orangtua, keluarga dan teman-teman tidak menyukai anda bersama dengannya
Jangan sepelekan komentar dan saran orangtua, keluarga dan teman-teman dekat anda tentang si dia. Anda tak mungkin berlari dan hidup terpisah dari orangtua, keluarga dan teman-teman hanya demi menghabiskan waktu dan hidup anda bersama dia. Mereka pasti punya alasan tersendiri mengapa dia tak layak untuk anda. Intuisi mereka bisa jadi tepat. Seperti pepatah bilang ditulisan saya sebelumnya cinta juga butuh logika. Jika orang yang menyayangi kita saja tak menyukai dia bersama anda, buat apa anda memperjuangkan dia?
5. Hati kecil anda selalu ragu dan jarang mempercayainya. Anda mendapati dia berbohong. Anda merasa ragu terhadap perkataannya. Sebaiknya jangan sangkal hati nurani anda. Sebagai perempuan, anda diberi kelebihan intuisi yang kuat untuk mengenali tanda-tanda orang yang anda cintai. Jadi terima saja perasaan anda jika memang ragu-ragu dan tak mempercayainya.
6. Dia selalu mengelak jika berbicara hubungan yang serius
Perempuan selalu berharap hubungannya akan memberi kebaikan untuk serius di masa depan. Jika anda dan dia tak pernah membicarakan masa depan, bagaimana anda bisa mempertahankannya? Keseriusan seorang pria terlihat dari bagaimana ia memantapkan pilihan hidupnya pada seorang perempuan. Jika sekedar berteman, bisa anda dapatkan dari orang lain, apa bedanya teman dengan kekasih? Ajaklah dia berdiskusi tentang masa depan sebagai hal yang serius. Jika dia mengelak, anda sudah tahu jawabannya. Dia memang tak layak untuk anda.
7. Kerap anda dan dia selalu berkonflik karena berbeda pandangan
Berbeda bukan berarti halangan. Sama bukan berarti jodoh. Anda yang paling mengetahui seberapa kualitas hubungan anda dengannya yang tampak dari pertukaran pandangan dan pendapat. Jika perbedaan lain masih bisa diatasi, bagaimana dengan perbedaan pandangan hidup anda dan dia? Mungkinkah masih bisa dipersatukan? Membangun jalinan kasih bukan diperlukan kesatuan perbedaan tetapi pemahaman untuk bisa menerima perbedaan.
8. Anda lebih banyak berkorban untuknya
“It takes two tanggo” Anda tahu tarian Tanggo? Tarian yang menampilkan gerakan yang dinamis dan atraktif ini memerlukan dua orang untuk tampil (show up). Begitu pun dalam jalinan kasih. Jika hanya anda yang lebih banyak mengorbankan waktu, tenaga dan materi untuk dia sementara dia tidak bergeming.menyadarinya, buat apa diteruskan? Cinta memang butuh pengorbanan tetapi pengorbanan kedua belah pihak, bukan sepihak.


Monday, February 18, 2019

Cinta Butuh Logika

(Sumber Foto : Dokumen Pribadi)


Sewaktu membuat karya ilmiah seputar perkawinan, saya pernah menghadiri sebuah seminar perkawinan. Hal yang saya kenang sampai sekarang adalah cerita berikut:

Ada seorang Pastor mendapati seorang wanita yang baru saja menikah minggu lalu, sedang datang ke Gereja untuk berdoa.

Pastor pun menghampiri dan memberi ucapan selamat atas pernikahannya. Namun sebelum memberi ucapan selamat dengan menyodorkan tangan, Pastor berkata, “Hei, kau mengenakan cincin kawin di jari yang salah.”

Si wanita yang disapa pun menjawab, “Ya Pastor, karena saya menikah dengan pria yang salah.” Gubraks!!!

Cerita di atas diangkat untuk mengingatkan saya berbagi inspirasi bahwa dalam memutuskan komitmen dengan seseorang, kita perlu berhati-hati agar kita tidak “salah” orang, atau sekedar emosi, status, nafsu dan buaian kalimat rayuan, cinta menjadi “buta”. Cinta juga butuh logika.

Sebelum terlambat, mari pertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Apakah saya nyaman bersama dirinya?
Saya pernah bertanya pada rekan kerja yang sudah menikah. Apa yang menyebabkan dia memutuskan untuk menikah dengan suaminya, sementara dua kakaknya belum juga menikah? Jawabnya cuma satu. Saya nyaman dengannya.

Nyaman berarti kita bisa menjadi diri sendiri yang kita inginkan. Kita tidak “kikuk”, takut, cemas, khawatir, tertekan dan bingung saat bersama dengan pasangan. Tapi kita bisa menjadi diri sendiri, tanpa dibuat-buat untuk menyenangkan pasangan. Hey, anda akan tinggal bersamanya seumur hidup. Anda bisa “lelah batin” jika hanya berlaku seperti sandiwara.

Pasangan anda akan menerima tidak hanya kecantikan, kekayaan, kepandaian atau karakter anda, tapi seluruh pribadi anda seumur hidup. Anda juga tidak tinggal dengan ketampanan atau kekayaannya ‘kan? Anda akan tinggal dengan seluruh dirinya, termasuk sifat dan karakter pribadinya.

Satu hal, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Terima kekurangan pasangan sebagaimana ia mau menerima kita seutuhnya.

Nyaman berarti anda juga tidak mengubah pribadinya. Jika ada hal-hal yang anda kurang suka, bicarakan bersama dan diskusikan cara terbaik sebagai pemecahan. Begitu pun sebaliknya. Kesepakatan di awal akan membantu anda untuk “tidak terlambat”.

2. Bagaimana masa depan kami bersama, termasuk soal keuangan?
Sebelum melanjutkan ke jenjang komitmen hidup bersama secara hukum agama, hukum adat dan hukum negara silahkan bicara bersama tentang masa depan seperti rumah tinggal, pekerjaan, tabungan, hutang, tanggungan keluarga, dsb.

Libatkan pasangan saat menentukan pekerjaan, tabungan pribadi atau tabungan bersama, cicilan hutang atau biaya hidup sehari-hari.

Masalah keuangan kerap menjadi pemicu konflik antar pasangan. Diskusikan bilamana terjadi konflik, apa yang bisa dilakukan untuk memecahkannya?

Jika masih pacaran atau status lajang, anda masih bisa menggunakan uang tanpa perhitungan, kini anda perlu pikirkan bagaimana anda perlu menabung untuk masa depan bersama.

Anda yang berpikir, dengan menikah maka solusi keuangan akan teratasi. Belum tentu juga. Pastikan bersama pasangan mengenai pengelolaannya, termasuk soal gaya hidup agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

3. Bagaimana cara-cara kami menyelesaikan masalah/pertengkaran bersama?
Sewaktu pacaran atau penjajakan, anda pasti pernah mengalami konflik bersama pasangan. Konflik itu wajar. Dengan konflik kita bisa paham karakter masing-masing. Apakah kita menjadi pribadi yang destruktif misal banting barang, memaki kasar, merusak barang, melakukan kekerasan dsb? Atau kita menjadi pribadi yang konstruktif?

Apakah kita cukup berani untuk minta maaf, meski pasangan yang berlaku salah? Apakah setiap pertengkaran selalu berujung damai atau butuh waktu lama untuk pulih dan berdamai? Apakah pasangan termasuk orang suka melakukan kekerasan secara verbal atau fisik atau malah keduanya?

Apakah juga usai konflik selalu memerlukan pihak lain seperti orangtua, sahabat, kakak, atau konselor untuk menyelesaikannya?

Apakah setiap konflik terjadi aniaya fisik dan verbal? Siapa yang lebih dulu meminta maaf?

Kalimat reflektif di atas dapat membantu anda untuk memantapkan langkah, apakah dia layak menjadi pasangan hidup kita?

4. Bagaimana tanggapan/pandangan orangtua, keluarga, teman-teman tentang hubungan kami?
Biasanya orang sekitar akan mengamati, menilai dan menyampaikan kepada kita tentang kesan mereka terhadap pasangan kita. Orangtua juga punya intuisi yang baik tentang pilihan hidup kita. Dengarkan pendapat mereka tentang pasangan hidup kita. Toh, saat menikah anda juga “menikah” dengan seluruh anggota keluarganya. Maksudnya, pribadi pasangan juga cerminan bagaimana keluarga membentuknya.

Mintalah juga pendapat dan saran sahabat atau teman dekat anda tentang pilihan anda. Apakah anda dan pasangan adalah pasangan yang serasi? Syukur-syukur mereka akan membantu menyelidiki pasangan hidup kita tanpa diketahui pasangan. Bila sahabat dan teman memberi kesan positif, siapa tahu mereka pun akan terlibat untuk menjadi “Panitia kecil” acara pernikahan anda.

5. Bagaimana pandangan tentang anak dan pengasuhannya?
  Anak perlu dibicarakan di awal pernikahan. Bagaimana pandangan pasangan soal anak? Apakah anak menjadi bagian penting pernikahan anda?

Kehadiran anak juga memerlukan perhatian yang utama dalam rumah tangga, seperti pengasuhan dan biaya-biaya yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya termasuk juga soal biaya pendidikan.

Yang terpenting, anak bukan sebuah beban tapi tanggungjawab baru saat memutuskan menikah. Jika memang kehadiran anak bukan tujuan utama, bagaimana anda dan pasangan melewati hidup bersama? Apakah anak menjadi penentu kebahagiaan pasangan?

“Tiada gading yang sempurna” artinya anda dan pasangan bukan saling memandang tetapi sama-sama memandang ke arah yang sama. Lengkapi kekurangan pasangan dengan apa yang anda miliki. Begitu pun sebaliknya.

Yang terutama, percayakan pilihan anda pada Tuhan, berdoa. Karena Tuhan tahu pasangan yang anda butuhkan, meski dia bukan seperti yang anda harapkan. Selanjutnya, anda akan paham sudah terlambat untuk membuka pintu hati bagi orang lain. Dan ia yang anda pilih memang layak untuk diperjuangkan.

Sunday, February 17, 2019

Cerpen : Tukang Cukur dan Guru Bijak

Suatu kali, seorang Guru Bijaksana datang ke seorang Tukang Cukur. Guru ini meminta kepada Tukang Cukur untuk merapikan rambutnya yang sedikit mulai tidak rapi dan tidak nyaman bagi Sang Guru. Si Tukang Cukur menerima dengan senang hati kedatangan Sang Guru. Sambil mencukur, Tukang Cukur bertanya, “Apa pekerjaan anda?” Guru pun hanya menjawab biasa saja, “Saya ini hanya Hamba Tuhan.”

Si Tukang cukur mulai bercerita bahwa ia tidak pernah percaya tentang kehadiran Tuhan. Sang Guru balik bertanya, mengapa Tukang Cukur tidak percaya dengan Tuhan? Tukang Cukur pun menjawab sambil menunjuk ke arah Pengemis di luar sana, sedang berdiri dan meminta-minta belas kasihan kepada orang-orang yang lewat.

Jawab Tukang Cukur “Jika memang ada Tuhan maka Pengemis itu tidak perlu ada. Jika memang Tuhan ada maka tidak perlu ada kejahatan, kemiskinan dan keadaan buruk lainnya di dunia ini.”

Sang Guru bukannya menyangkal jawaban Tukang Cukur tetapi hanya termangut-mangut saja. Si Tukang cukur pun selesai mencukur Sang Guru. Sang Guru memberikan upah, mengucapkan terimakasih dan berpamitan kepada Tukang Cukur.

Saat dalam perjalanan pulang, Sang Guru pun bingung bagaimana meyakinkan Tukang Cukur. Sambil berjalan, ia melihat seorang pemuda berambut gondrong, tidak beraturan dan rambutnya berantakan sekali. Kemudian, Sang Guru pun berlari dan menemui Tukang Cukur. Ia mendapati Tukang Cukur sedang tidak mengerjakan tugasnya. Tukang cukur pun terkejut mendapati Sang Guru kembali datang.

Sang Guru pun berkata kepada Tukang Cukur begini, “Saat dalam perjalanan pulang, saya menjumpai seorang pemuda berambut gondrong, rambutnya berantakan dan tidak rapi. Jika memang ada Tukang cukur, mengapa masih ada orang seperti itu?”

Sang Guru pun penasaran dengan jawaban Tukang Cukur. Tukang Cukur pun menjawab begini, “Lah, mengapa mereka tidak datang kepada saya?” sanggahnya. Sang Guru pun membalas, “Begitu pun dengan pernyataanmu tadi tentang Tuhan. Mengapa mereka juga tidak datang kepada-Nya, yang empunya segalanya?”

Sebagaimana yang ditangkap oleh Penulis saat kotbah di suatu Misa pagi.

Saturday, February 16, 2019

Sosis Cumi basah asam manis

Tiba tiba terlintas saja niatan untuk makan cumi basah. Kebetulan saya agak jarang masak cumi basah lebih sering cumi asin karena lebih simple memasaknya. Lalu pagi ini kepasar dan membeli cumi basah.
Berikut resepnya :

Bahan :
Cumi basah (dipotong persegi)
Sosis (3 buah)
1 buah jeruk nipis (untuk perasan)
1/2 siung bawang bombay (iris)
2 buah cabe merah keriting (iris)
2 buah cabe hijau keriting (iris)
7 buah cabe rawit merah (iris)
1/2 buah tomat (iris)
1/2 buah bawang bombay (iris)
3 lembar daun jeruk
1 lembar daun salam
1 batang serai (geprek)
1 ruas lengkoas (geprek)
2 sdm saus sambal
1 sdm saus tomat
Garam dan penyedap rasa (secukupnya)
1 sdm minyak (untuk menumis)
Sedikit air

Bumbu halus :
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
2 butir kemiri
Sedikit jahe

Cara membuat :
1. Cuci bersih cumi, buang tintanya, potong sesuai selera (kalau saya potong kotak2).lalu beri sedikit garam dan perasan jeruk nipis untuk menghilangkan amis. Diamkan 5 sd 10 menit. Cuci / bilas kembali cumi sehingga benar benar bersih.
2. Uleg / blender bumbu halus (kalau saya lebih senang diuleg), iris bawang bombay, cabai dan tomat
3. Panaskan wajan. Tuang minyak 1 sdm, bila minyak sudah panas, masukan bumbu halus, tumis hingga harus beri air secukupnya. Masukan irisan bawang bombay, semua cabai, serai dan lengkuas
4. Bila sudah matang dan harum, beri saus pedas dan saus tomat, garam dan penyedap rasa (saya pakai rasa ayam)
5. Masukan sosis, cumi, irisan tomat, daun salam dan daun jeruk. Masak dengan api kecil ditutup
6. Setelah beberapa menit (1 sd 2 menit). Buka tutup wajan, aduk aduk lalu koreksi rasa.
7. Masak hingga kuah mengental (jangan sampai gosong)
8. Siap dihidangkan untuk 2 porsi 😊

Noted.
Untuk menumis cumi jangan terlalu lama ya supaya tidak alot. Juga jangan terlalu sebentar nanti masih tersisa amisnya. Idealnya 1 sampai dengan 2 menit dimasak dengan wajan tertutup dan api kecil.

Selamat mencoba teman teman

Thursday, February 14, 2019

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Image result for valentine day

Apakah ada yang setuju dengan judul tulisan saya diatas?
Saya rasa anda setuju dengan kalimat tersebut.
Dihari kasih sayang ini saya ingin menulis tentang kalimat ini.

Ya "Tak Kenal Maka Tak Sayang"

Bagaimana bisa seseorang dikatakan bisa menyayangi orang lain jika mengenalnya pun tidak.
Kenal yang saya maksudkan bukan hanya sekedar mengenal nama tetapi semua tentang orang tersebut. Apa saja? bisa keperibadian, kesukaan, sampai mungkin hal hal negatif yang kita ketahui tentang orang tersebut.

Tepat hari ini 14 Februari 2019, bicara tentang hari kasih sayang yang identik dengan Cinta.
Cinta itu sifatnya general tidak hanya pada pasangan tapi juga pada orang tua
Sudahkah hari ini kita mengatakan kepada orang tua kita bahwa kita begitu mencintai dan menyayangi mereka?

Karena mereka yang begitu mengenal baik dan buruk diri kita. dan mereka yang begitu menyayangi kita dengan tulus.

Jika mencintai butuh ketulusan. saya rasa sudah selayaknya kita sebagai anak mencintai orang tua kita.

Tak kenal maka Tak Sayang. Mereka orang tua kita yang begitu mengenal kita maka kitapun menyayangi mereka


Selamat Hari Kasih Sayang

Jakarta, 14 Februari 2019
Dhiajeng


















Tuesday, February 12, 2019

Mengapa Para Pria Suka Tontonan Olahraga?


Baik laki-laki maupun perempuan memang suka dengan olahraga, apalagi kini olahraga dipandang perlu karena menyehatkan. Namun bayangkan dengan tontonan olahraga, saya bukan pencintanya kecuali sepakbola dengan kondisi-kondisi tertentu misalnya Bundesliga. Adik saya mendominasi tayangan televisi di rumah dengan saluran olahraga. Nah, saat memilih tayangan bioskop pun mereka kaum lelaki berpikir ulang jika film itu hanya seputar drama. 
Ada yang tahu mengapa para pria suka tayangan olahraga? Ini analisa saya di bawah ini:
  • Pria suka dengan dunia kompetisi sejak dulu kala
Ingat film Samson vs Delilah dimana untuk memenangkan hati Delilah, Samson harus melawan singa yang kuat? Dari dulu pria bertaruh kekuatan seperti adu panco untuk memenangkan kompetisi. Para pendekar melakukan kompetisi adu pedang. Semuanya mau menunjukkan bahwa kompetisi yang sehat adalah melalui perjuangan. Dari masa ke masa, kini adu kompetisi digantikan dengan tontonan olahraga. Coba jika tim yang dijagokan si dia menang, tentu bahagianya minta ampun! Bandingkan bila nonton film drama lalu kisahnya happy ending! Sensasinya beda ya.
  • Olaharaga identik dengan perjuangan yang adil
Sport is always identified with fairnessBagaimana olahraga bisa curang? Ada hakim, ada juri, ada wasit, ada aturan mainnya bahkan ada penonton yang menyaksikannya. Untuk menentukan keadilan, adu kompetisi dalam olahraga dilakukan. Menurut para pria, menonton olahraga itu bisa mengetahui hal yang adil, bahwa ini layak menang atau itu harus kalah. Sementara tayangan drama kebanyakan tidak diketahui ujung pangkalnya, tiba-tiba segala sesuatu bisa terjadi. Seperti tidak adil, kata para pria.
  • No Drama please!
Pria paling tidak suka dengan hal-hal yang dramatis dalam olahraga. Buat mereka, olahraga adalah petualangan keseruan. Semangat menonton olahraga tidak bisa disamakan dengan tayangan film yang sudah dapat diketahui bahwa pemeran utama pastinya akan selalu ada sampai akhir film. 
  • Kemenangan olahraga dikategorikan kesuksesan hidup
Banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa dipetik para pria dari tayangan olahraga seperti keuletan, tekun, pantang menyerah dsb. Nilai-nilai ini yang menentukan kesuksesan hidup. Bagaimana hidup bisa sukses jika kita tidak memahami nilai-nilai kehidupan dari kompetisi olahraga? Nilai kehidupan ini menarik ketimbang nonton drama hanya dari satu sudut pandang saja.
  • Menang vs Kalah
Jelaslah bahwa akhir pertandingan itu menang atau kalah! Para pria suka itu. Ada aturan yang jelas dalam merumuskan kemenangan atau kekalahan. Objektif! Tidak sekedar kesukaan atau kesamaan yang jadi alasan mengapa seorang pria menyukai tim favorit sepakbolanya. Pasti ada dasar keunggulan yang mumpuni. Mereka atau tim itu jadi favorit bisa jadi karena pernah memenangkan kompetisi.
So para pria, apakah demikian?

Thursday, February 7, 2019

My Heart Will Go On

Kali ini tulisan yang saya posting adalah lirik lagu dari celine dion yang sangat legend, hehe
entah mengapa saya suka sekali dengan lagu ini. :)


Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on
Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on
Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're gone
Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more

By. celine dion


Monday, February 4, 2019

Surat cinta untuk mbah kakung

Mbah kakung..

Jika mbah kakung tau dan bisa melihat
Sepeninggal mbah kakung ajeng mencoba berupaya untuk ikhlas.

Mbah kakung bisa lihat usaha ajeng.
Mbah kakung tau pasti ajeng sayang mbah kakung. Sayang

Mbah kakung yang pernah ajarin ajeng.
Bagaimana kita harus ikhlas.
Setelah 40 hari mbah kakung pergi, ajeng sudah ikhlas. Hanya kadang ajeng kangen. Kalo kangen ga dilarang kan?. Boleh ya?

Ajeng selalu kirim doa untuk mbah kakung supaya jalan mbah kakung lancar ke surga.

Poto mbah kakung ada loh dikamar ajeng.
Ajeng hanya ingin mengobati rasa kangen. Kalau lihat poto mbah kakung di frame. Rasanya mbah kakung sedang ada disamping ajeng dan bilang nduk cah ayu begitu mbah kakung biasa memanggil ajeng. jangan sedih yo cah ayu.
Panggilan nduk untuk anak kecil dan melekat sampai ajeng dewasa. Bukan karena menganggap ajeng anak kecil tapi ajeng tau mbah kakung sayang ajeng.ajeng pun kadang bisa manja kalo ketemu mbah kakung.hehe

Mbah kakung datang dong di mimpi ajeng malam ini. Ajeng kangen.

Ajeng pingin banyak cerita, banyak hal yang ajeng temui di pekerjaan dan semuanya pengalaman hidup ajeng ga ada apa apanya dibanding mbah kakung.
Ajeng kangen juga didongengin falsafah jawa.hehe.

Tentang pendamping hidup, maafin ajeng sampai mbah kakung pulang.ajeng belum bisa bawa orang itu ke mbah kakung.belum bisa mengabulkan keinginan mbah kakung.

Doain ajeng supaya tidak lagi bertemu orang yg salah.ajeng bisa bertemu dengan orang yg tepat. Kalau sudah ketemu akan ajeng bawa untuk nengok mbah kakung ke makam.i promise.

Ajeng percaya rencana Tuhan indah. Mbah kakung pergi itu sudah yang terbaik.
Mbah kakung tenang disana ya. Tunggu ajeng sampai suatu saat kita bertemu lagi.

Peluk cium
Dhiajeng

Saturday, February 2, 2019

Menunggu orang yang tepat

"Tuhan aku lelah bertemu dengan orang yg salah. Ijinkan aku bertemu dengan orang yang tepat"
Kata kata itu terucap dalam doa yg kupanjatkan di malam hari didepan goa maria.

Orang yang tepat seperti apa?
Kadang persepsi kita tentang orang yang tepat berbeda.

Ada yang bilang bahwa orang yang tepat "the right man" adalah orang yang cocok sesuai dengan harapan kita.

Ada pula teman yang bilang."jodoh itu unik jeng, kamu tidak pernah prediksi. Ada orang yang sudah berhubungan lama lalu bahkan sampai hampir menikah lalu batal karena sesuatu hal.
Ada juga yang baru dikenal beberapa bulan lalu memutuskan untuk menikah.

Kuncinya apa?kemauan untuk menerima pasangan.

Yups menerima pasangan. Bagaimana jika ada yang bilang begini.
Saya sudan menerima pasangan saya apa adanya, tapi dia tidak pernah berubah  masih seprti itu berlaku kasar.

Nah loh. Kalau sayanh kenapa seperti itu.menurut saya kasih itu tanpa kekerasan.jika sampai kasusnya demikian berarti dia bukan pasangan yang pantas untuk diperjuangkan.

Semoga bisa menemukan orang yang tepat untuk diperjuangkan.

Jakarta, 2 februari 2019
Ajeng