
(Sumber Foto : Dokumen Pribadi)
“Semua rahasia kelezatan kue coklat terletak pada peraciknya bukan pada wadah, bahan atau takaran yang diberikan. Jika ingin berhasil membuat kue coklat pastikan bahwa peraciknya membuatnya dengan sabar dan sepenuh hati.”
Sore itu aku berkeinginan membuat kue coklat. Aku tertarik mempraktikkan kue coklat yang biasa dibuat nenek. Mengapa? Kue coklat buatan nenek sungguh berbeda. Rasanya khas dan belum pernah ditemui di toko coklat mana pun.
Tiba-tiba
ibu datang menghampiri aku di dapur. Dilihatnya dapur yang berantakan,
serbuk tepung yang kemana-mana serta mukaku yang berantakan. Ia
tersenyum melihat wajahku. Aku buru-buru melap wajahku dan memperhatikan
kembali catatan resep kue coklat di atas meja. Aku menghafal bahan yang
diperlukan dan berapa banyak harus ditaruh dalam adonan tepung. Tepung
sudah siap diulenin, aku bergegas meletakkan takaran coklat di dalam
adonan.
Aku ingin menunjukkan kepada ibu tentang
kemahiranku membuat kue coklat. Aku yakin aku bisa membuat kue coklat
yang sama enaknya seperti buatan nenek.
****
Setengah
jam berselang setelah adonan kue coklat aku masukkan dalam oven.
Hasilnya? Kue coklat itu hangus, tidak enak rasanya dan tidak menarik
untuk dilihat. Apa yang terjadi? Aku menangis, marah dan kecewa luar
biasa. Aku sudah meluangkan waktu seharian agar dapat membuat kue
coklat, mengapa hasilnya tidak seperti yang aku harapkan?
****
Ibu
datang menghampiriku. Ia menarik lenganku dan mengajak aku duduk di
teras belakang, dekat dapur. Dengan tangannya yang lembut, ia mengusap
wajahku yang penuh serbuk tepung dan bubuk coklat. Lalu ia pergi ke
dapur. Lima menit kemudian ia datang membawakan secangkir teh manis. Ia
memintaku minum teh dan membiarkan aku diam beberapa saat.
Ibu
memang paling mengerti apa yang aku rasakan. Aku mulai bercerita
tentang kue coklat yang gagal aku buat. Aku bingung dan mulai mencari
tahu penyebab kegagalan itu.
****
Kue coklat yang
dibuat nenek tentu akan selalu berbeda dengan kue coklat buatanku atau
buatan siapapun. Nenek punya resep rahasia. Meski nenek memberitahukan
resep rahasia itu padaku, rasa kue coklat itu tetap berbeda. Bahan yang
digunakan dan dicampurkan memiliki aturan dan takaran yang disesuaikan
setelah adonan demi adonan diaduk. Jadi memang tidak ada aturan baku
untuk menaruh tepung, gula atau coklat. Mengapa? Karena semua
disesuaikan dengan rasa adonan sebelumnya. Saat memasak, ibu mengatakan
bahwa kesabaran diperlukan agar hasilnya baik. Saat di oven, nenek tahu
berapa lama harus dipanggang. Ia tidak pernah memberikan waktu yang pas
karena ia selalu ingin memastikan adonan kue yang dibuat sesuai dengan
berapa lama pemanggangan di oven.
****
Apa kaitan
perkawinan dengan resep kue coklat? Semua pasangan selalu berusaha untuk
membuat perkawinan yang terbaik dalam hidup mereka, sama ketika mereka
akan membuat kue coklat yang terenak. Mereka berpikir resep kue coklat
orang lain dapat ditiru dan dipraktikkan dengan hasil yang sama padahal
dalam membuat kue coklat, si pembuat selalu memiliki rahasia. Meski
rahasia itu dibagikan, maka hasilnya tak pernah sama.
Seperti
perkawinan, meski setiap pasangan yang harmonis di dunia ini berhasil
membagikan rahasianya, hasilnya tidak bisa diterapkan sama. Mengapa?
Semua rahasia kelezatan kue coklat terletak pada peraciknya bukan pada
wadah, bahan atau takaran yang diberikan. Jika ingin berhasil membuat
kue coklat pastikan bahwa peraciknya membuatnya dengan sabar dan sepenuh
hati.
Jangan pernah berpikir waktu menentukan kualitas
pemanggangan kue coklat! Kualitas rasa kue coklat ditentukan oleh
racikan pembuatnya. Mereka yang mahir membuat kue coklat seperti nenek,
tidak suka kue coklat dibandingkan dengan buatan orang lain. Jadi
kualitas perkawinan tidak ditentukan dari seberapa lama mereka menikah.
Agar perkawinan seperti kue coklat yang terenak, jangan pernah
membandingkannya dengan orang lain.
Teruslah berlatih
memasak kue coklat karena tidak pernah didapatkan hasil akhir tentang
resep kue coklat yang sempurna. Jadi tidak pernah ada resep yang tepat
dan sempurna agar memiliki pernikahan yang harmonis.
Nenek
bilang variasi dalam membuat kue coklat menentukan rasa dan kualitas
kue coklat agar orang yang mencicipinya tidak bosan. Sedari kecil saya
melihat nenek selalu membuat kue coklat dengan berbagai macam varian
rasa atau hiasan yang menarik untuk dinikmati saat natal tiba. Agar
tidak membosankan, buatlah variasi yang mewarnai pernikahan agar bisa
dinikmati.
****
Semoga resep kue coklat nenek menginsprasi
resep perkawinan yang sesungguhnya. Resep kue coklat itu tak pernah
lekang oleh waktu dan tak pernah sempurna.:)
No comments:
Post a Comment