Perbincangan suatu sore antar suami isteri seperti dikutip di bawah ini:
Isteri: Mengapa kamu mencintaiku, mas?
Suami: Mengapa kau bertanya begitu?
Isteri: Aku hanya ingin tahu apa alasanmu mencintaiku.
Suami: Dik, aku tak punya alasan apapun untuk mencintaimu.
Isteri: Mas, aku hanya ingin tahu mengapa kita menikah dan hingga kini terus bersama.
Suami:
Dik, aku menikahimu karena aku mencintaimu. Tidak ada alasan mengapa
aku mencintaimu karena tidak bisa dijelaskan. Hanya bisa dialami.
Isteri: Apakah itu berarti cintamu padaku begitu besar, mas?
Suami:
Cinta yang sesungguhnya itu tanpa ukuran dan tanpa syarat. Cinta adalah
nama istilah, sedangkan yang kau butuhkan adalah tindakan atau
perwujudan cinta itu.
Isteri: Aku mencintaimu, Mas. Aku membutuhkanmu. Apakah kau juga begitu?
Suami: Aku mencintaimu juga, Dik. Kau membutuhkan diriku, cintaku atau apanya?
Makin
bingunglah isteri menjawabnya. Cinta memang tidak bisa didiskusikan.
Tidak ada alasan mengapa kau jatuh cinta. Cinta juga tidak perlu
dipamerkan atau ditunjukkan.
Kata suami sekali lagi, “Kau
tak perlu membuktikan kepada dunia bahwa kau mencintaiku, Dik. Buktikan
pada dirimu sendiri bahwa cinta itu ada.”

No comments:
Post a Comment