Kebahagiaan menjadi kakak sangat berarti bagi pertumbuhan dan perkembangan figur seseorang kala ia bekerja menjadi supervisor atau koordinator yang mengayomi beberapa anak buah. Pengalaman memimpin adik-adik ibarat memimpin rekan kerja menjadi tim yang solid. Karena bagaimana pun saat anda bekerja, anda mengumpamakan diri sebagai bagian dari sebuah keluarga. Nah jika anda dulu seorang kakak, pengalaman masa lalu bermanfaat di dunia kerja juga loh.
Anda juga wajib berbahagia jika anda adalah seorang kakak perempuan, mengapa? Selain pengalaman di atas, kakak perempuan biasanya lebih bertanggungjawab dalam mengasuh adik-adiknya, alias mewakili orangtua saat mereka sibuk. “Kakak, tolong jaga adik-adik di rumah! Mama dan papa pergi ada urusan. Jangan lupa adik-adiknya dibelikan makan! Adik-adiknya dijaga bla bla bla…” kata ibu sembari pergi menutup pintu pagar. Segudang pesan orangtua sebelum meninggalkan rumah biasa dikatakan, termasuk mengasuh adik-adiknya. Sebagai kakak yang baik, ia akan bertanggungjawab melaksanakan perintah orangtua terutama menjaga adik-adiknya.
Malahan pernah saya melihat seorang kakak perempuan mengambilkan rapor teman sekolah saya karena orangtuanya tidak bisa datang. Lalu saat saya tanya mengapa memilih kakak perempuan padahal ia punya kakak yang lain. Teman saya menjawab “Kakak perempuan biasanya lebih mengerti.” Apakah ini jadi alasan teman saya agar tidak dimarahi orangtuanya karena nilai rapor yang pas-pasan lalu berharap kakak perempuan akan membelanya? Jawabnya, ya tentu saja. Kakak perempuan dianggap mengerti dan cenderung membela adik–adiknya. Mereka berada di garda terdepan untuk melindungi adiknya.
Jika ada masalah dengan adik-adiknya, seorang kakak perempuan berusaha membantu memecahkan masalah yang dihadapi adiknya. Kakak perempuan akan turun tangan agar adiknya tidak menghadapi kesukaran seorang diri. Rasa simpati dan bela rasa akan dilakukan seorang kakak perempuan terhadap adik-adiknya, betul begitu?
Tidak hanya itu, bahagia punya kakak perempuan juga karena mereka suka berkorban demi adik–adiknya. Luar biasa! Saya mendengar seorang kakak perempuan yang jadi pengganti tulang punggung keluarga melanjutkan orangtua untuk memberi nafkah keluarga atau mendukung pendidikan adik-adiknya. Jangan kaget jika mereka si kakak perempuan bisa saja terlambat jodohnya karena sibuk bekerja. Pengorbanan kakak perempuan untuk dedikasi keluarganya patut diapresiasi.
Kakak perempuan teryata asyik dijadikan teman, sahabat dan tempat curhat kala ada masalah. Kakak perempuan yang suka membela. Kakak perempuan yang mau mendengar. Itu mengapa kakak perempuan bisa diandalkan. Kakak perempuan juga enak diajak diskusi untuk tukar pendapat. Jangan heran juga kakak perempuan suka diajak nongkrong adik-adiknya!
So, dibalik bawel atau cerewetnya seorang kakak perempuan, terselip rasa sayang besar untuk adik-adiknya. Berbahagialah yang memiliki seorang kakak perempuan seperti kebanyakan kebaikan yang disebut di atas!
Namun lagi-lagi tidak ada yang sempurna, termasuk kakak perempuan. Lalu apakah memiliki kakak laki-laki atau tidak punya kakak menjadi tidak bahagia? Bukan begitu jawabannya. Setiap orang berhak bahagia menjadi siapa pun! Jika seorang sahabat bisa dijadikan kakak perempuan juga tidak menutup kemungkinan kakak perempuan tidak dalam hubungan sedarah.
Apa yang diceritakan di atas tidak bisa digeneralisasikan kepada setiap orang yang menjadi kakak perempuan. Semoga kecenderungan di atas menjadi ajang sharing pengalaman, indahnya memiliki kakak perempuan.
Anda sendiri bagaimana?
No comments:
Post a Comment