Terkadang saya selalu membayangkan seandainya setiap orang di
dunia ini punya kesempatan untuk melihat buku kehidupannya
masing-masing, alangkah indahnya kita bisa mengetahui apa yang akan
terjadi di kemudian hari.
Sayang, kesempatan itu tak
pernah ada. Bahkan, Peramal dan Dukun sekali pun hanya bisa memiliki
kepekaan di kemudian hari tanpa bisa menebak secara tepat tentang apa yang akan terjadi.
Sungguh, Tuhan benar-benar hebat.
Saya
berpikir positif, apa maksud Tuhan sehingga tak ada seorang pun bisa
mengetahui buku kehidupan yang telah ditulisnya dengan indah? Mungkin
Tuhan tidak ingin kita menjadi cemas akan apa yang akan kita alami
karena kita sudah mengetahuinya.
Atau, Tuhan ingin kita
mengalami berbagai aneka perasaan dari mulai sedih, senang, terharu,
bahagia, cemas, takut, dan perasaan lainnya. Sedangkan, jika kita sudah
mengetahuinya, kita tidak akan mengalami aneka perasaan itu. Toh, kita
sudah mengetahui apa yang akan terjadi kemudian hari.
Hidup memang diciptakan agar kita mengalami aneka perasaan itu, meski susah sekali pun kita pasti pernah merasa bahagia.
Atau sebaliknya, meski bahagia sekali pun tetapi perasaan sedih pun kita alami.
Jika
kita mendapatkan kesempatan untuk membaca catatan Tuhan dalam buku
kehidupan kita masing-masing di masa yang pernah kita lalui, kita pasti
akan paham maksud Tuhan.
Maksudnya adalah baik buat kita.
Rencana yang dibuatNya adalah terbaik.
Buku
kehidupan setiap orang ditulis dengan tinta emas yang diukir oleh
tangan Tuhan dengan penuh kasih. Ia tak pernah meninggalkan kita, karena
Tuhan menuliskan setiap saat apa yang telah dan akan kita alami.
Kelak,
jika kita sudah mengakhir buku kehidupan kita, kita akan membaca dan
merasa bersyukur bahwa kita pernah ada dan mengalami semuanya baik suka
maupun duka. :) :)
No comments:
Post a Comment