Wednesday, March 28, 2018

Buku Kehidupan

Terkadang saya selalu membayangkan seandainya setiap orang di dunia ini punya kesempatan untuk melihat buku kehidupannya masing-masing, alangkah indahnya kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Sayang, kesempatan itu tak pernah ada. Bahkan, Peramal dan Dukun sekali pun hanya bisa memiliki kepekaan di kemudian hari tanpa bisa menebak secara tepat tentang apa yang akan terjadi.

Sungguh, Tuhan benar-benar hebat.

Saya berpikir positif, apa maksud Tuhan sehingga tak ada seorang pun bisa mengetahui buku kehidupan yang telah ditulisnya dengan indah? Mungkin Tuhan tidak ingin kita menjadi cemas akan apa yang akan kita alami karena kita sudah mengetahuinya.

Atau, Tuhan ingin kita mengalami berbagai aneka perasaan dari mulai sedih, senang, terharu, bahagia, cemas, takut, dan perasaan lainnya. Sedangkan, jika kita sudah mengetahuinya, kita tidak akan mengalami aneka perasaan itu. Toh, kita sudah mengetahui apa yang akan terjadi kemudian hari.

Hidup memang diciptakan agar kita mengalami aneka perasaan itu, meski susah sekali pun kita pasti pernah merasa bahagia.

Atau sebaliknya, meski bahagia sekali pun tetapi perasaan sedih pun kita alami.

Jika kita mendapatkan kesempatan untuk membaca catatan Tuhan dalam buku kehidupan kita masing-masing di masa yang pernah kita lalui, kita pasti akan paham maksud Tuhan.

Maksudnya adalah baik buat kita.

Rencana yang dibuatNya adalah terbaik.

Buku kehidupan setiap orang ditulis dengan tinta emas yang diukir oleh tangan Tuhan dengan penuh kasih. Ia tak pernah meninggalkan kita, karena Tuhan menuliskan setiap saat apa yang telah dan akan kita alami.

Kelak, jika kita sudah mengakhir buku kehidupan kita, kita akan membaca dan merasa bersyukur bahwa kita pernah ada dan mengalami semuanya baik suka maupun duka. :) :)

No comments:

Post a Comment