Anda merasa gugup saat presentasi? Hal itu adalah biasa dan wajar. Apalagi presentasi dilakukan di hadapan orang banyak atau biasa disebut di hadapan publik.
Sewaktu masih sekolah dulu, saya suka menggunting artikel-artikel bermanfaat dari koran lalu dikumpulkan jadi bundelan bermanfaat. Salah satunya, artikel tentang bagaimana melakukan presentasi yang menarik. Saya sudah browsing untuk mengetahui sumber aslinya dan memperjelas tulisan ini, sayangnya saya tidak menemukan.

(Sumber foto: Dokumen pribadi)
Trik ABCD sebagai berikut:
A. ATTENTION
Lima menit pertama ketika nama anda disebut untuk mempresentasikan sesuatu, apa yang terjadi pada audience atau pengamat yang menyaksikan anda maju menjadi focal person di hadapan mereka? Lima menit pertama begitu menentukan bagi anda untuk menarik perhatian mereka. Bila tidak, lima menit kedua, ketiga dan selanjutnya maka pengamat atau sasaran penerima informasi anda akan mulai memberi penilaian terhadap anda. Jadi curilah perhatian (attention) mereka dengan sesuatu yang menarik.
“Tahukah bapak/ibu bahwa DKI Jakarta yang kita huni ini adalah provinsi terbanyak dan tertinggi untuk kasus HIV&AIDS di Indonesia?” Itu adalah contoh bagaimana kalimat pembuka begitu bombastis untuk disampaikan. Apakah ada data yang menyebutkan demikian? Ada, hanya kalimat tersebut seolah-olah mengundang reaksi untuk bertanya dan ingin tahu.
Contoh kedua, saya siapkan satu gambar besar yang bisa dilihat semua. Ada lima orang dengan karakteristik fisik macam-macam, mulai dari gambar pelajar, karyawan berdasi, orang papua, ibu yang menyusui anaknya, perempuan berpakaian seksi dan mini. Gambar ini saya jadikan contoh, “Kira-kira bapak/ibu, manakah dari lima orang ini yang terinfeksi HIV&AIDS?” Lalu audience mulai menebak-nebak berpikir, aktif menjawab dan sebagainya. Apa yang saya lakukan adalah menarik perhatian mereka untuk tahu, peduli dan “bertahan” menyaksikan saya untuk presentasi. Kira-kira begitu maknanya.
B. BENEFIT
Poin kedua ini ingin menunjukkan bahwa presentasi yang anda lakukan ini layak dan “menguntungkan” buat mereka yang duduk dan menyaksikan anda sebagai presenter. Trik ini paling jitu bagi anda yang berjualan produk atau anda yang melakukan persuasi agar mereka benar-benar mendengarkan presentasi anda dan bertindak.
Dalam pengalaman saya, saya akan sampaikan bahwa masih banyak informasi yang salah dan tidak tepat tentang HIV&AIDS yang berkembang di masyarakat sehingga saya perlu memberikan informasi yang benar. Atau misalnya, “Bapak/ibu, apakah anda tahu bagaimana memperoleh status seseorang yang sedang terinfeksi HIV atau tidak? Disini saya akan sampaikan bahwa bla bla bla…”
C. CREDENTIALS
Sebagai presenter, sajikan data dan informasi dari sumber yang meyakinkan dan terpercaya. Bahwa anda layak untuk menyampaikan informasi yang benar dan tepat karena tidak semua orang paham tentang materi yang akan anda sampaikan. Anda layak menjadi presenter karena anda punya datanya, anda paham isu/topiknya, anda menguasai materi yang akan disampaikan, anda bekerja di bidang tersebut dan anda mampu menjawab permasalahan yang muncul dalam presentasi.
“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tercatat kasus HIV&AIDS meningkat setiap tahunnya bla bla bla …”
Dalam hal ini, anda juga bisa memperkuat argumen anda dengan contoh kasus yang meyakinkan presentasi anda. Pastikan bahwa anda memang orang yang tepat untuk menyampaikan materi.
D. DELIVERABLES
Presentasi yang baik juga didukung teknik penyampaiannnya,
1. Olah persiapan
Latihan akan membuat anda menjadi sempurna. Sebelum tampil sebaiknya anda mempersiapkan materi dan bergaya layaknya presenter di depan cermin. Atau, minta bantuan orang lain untuk melakukan simulasi presentasi agar membantu anda untuk tidak gugup. Siapkan semua materi dan media visualisasi yang ingin disampaikan sebelum acara. Datanglah sebelum waktunya untuk mengatur situasi psikologis anda.
2. Olah media presentasi
Siapkan media visualisasi dari materi anda. Siapkan slideshow yang menunjang poin-poin yang akan anda sampaikan. Jangan buat background setiap slide dengan warna yang mencolok dan dan menggangu konsentrasi. Jika sound background setiap slide mengganggu, sebaiknya tak usah dipakai. Media visualisasi juga tidak melulu dengan slide show, anda bisa padukan dengan film singkat di awal, misalnya. Atau gunakan media peraga yang bisa dikreasikan sendiri. Anda juga bisa melakukan simulasi sederhana, misalnya saya akan siapkan sirup merah dengan pipet kecil dan segelas air putih. Saya akan simulasikan penyebaran infeksi HIV dengan memasukkan satu tetes sirup merah yang kemudian akan mudah menyebar.
3. Olah vokal
Jangan berbicara terlampau cepat sehingga tidak bisa dipahami materi yang anda sampaikan. Jangan pula terlalu lambat sehingga membosankan dan mengulur waktu. Latihlah pengucapan huruf dan kata sehingga jelas terdengar. Praktekkan sebelum anda tampil. Jangan pula berbicara terlampau tinggi sehingga memekakkan telinga atau tak enak didengar karena bisa jadi anda nanti menggunakan mic saat presentasi.
4. Olah pernafasan
Atur nafas anda saat berbicara di depan publik. Jangan sampai anda kehabisan napas saat berbicara. Atau, orang lain sampai mendengarkan suara nafas anda. Latihan nafas sebelum tampil juga perlu.
Selamat mencoba 

No comments:
Post a Comment