Mengapa segala sesuatu harus sempurna? Batinku saat bertanya pada temanku yang picky ini.
“Jeng, aku benar-benar tidak suka dengan baju ini. Ada noda kecil di sini. Aku tidak pede. Aku ganti baju saja,” celoteh temanku saat lihat penampilannya di kaca toilet.
“Astaga, siapa juga yang lihat! Aku saja tidak melihat noda itu” seruku.
Dia pun berteriak “Aku tidak nyaman, Ajeng. Aku mau bajuku terlihat bersih karena semua orang pasti menganggapku jorok jika bajuku bernoda seperti ini.”
***
Yups, semua harus sempurna seperti yang direncanakan. Jika tidak, lalu stres, merasa tidak nyaman, marah-marah dan sebagainya. Hello, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Terimalah apa adanya.
Jika baju kena noda, ya sudah dibersihkan saja. Jika tidak bersih, ya tinggal menjelaskan pada orang yang lihat dan berkomentar, katakan bahwa kita sudah berupaya membersihkan, namun tak berhasil. Buatlah segala sesuatu semudah mungkin! Jangan dibuat susah!
Mungkin kita sudah mulai berpikir apa yang orang lain pikirkan tentang kita yang mengenakan baju bernoda. Hey, pikiran itu terlalu ‘liar’! Mengerti maksud saya? Mengapa terlalu ‘overthinking’ memikirkan yang belum terjadi? Terimalah keadaan bahwa baju anda memang sedang bernoda saat ini, bukan pikiran anda yang ‘bernoda’ Itu bedanya!
Rajinlah mengubah cara pandang! If you can’t change it, change the way you think of it.
Selalu ada hal yang lucu dari keseriusan anda menjalani hidup yang sempurna. Ya toh! Ingin baju terlihat bersih malahan kena noda. Bawa payung, malahan tidak hujan. Ingin cepat sampai di tempat, malahan kejebak macet. Ingin wawancara kerja sukses, malahan datang terlambat. Dan masih banyak lagi! Jadi buat apa harus sesempurna yang dipikirkan?
Biar gak stres, terima apa yang sudah terjadi pada anda! If it’s meant to you, it will be.
Jadi bernafaslah normal, kala segalanya tak sempurna.;)
No comments:
Post a Comment