Wednesday, July 17, 2019

Diam itu Emas atau Bodoh?


Tiada yang bisa menebak apa yang dipikirkan dan dirasakan tiap orang. Jika saya berpikir diam itu emas, justru orang lain memandang diam yang saya lakukan itu berarti bodoh. Alasan saya diam, berbicara pun tak akan mengubah kondisi. Sedangkan alasan orang lain memandang diam itu bodoh karena berbicara akan mengubah kondisi.

Ternyata ada dua pandangan berbeda dalam satu hal yang sama. Saya berpikir diam itu lebih bijak dan menunjukkan suatu tindakan, meski cuma sekedar diam dan membaca situasi. Lagipula menilai seseorang itu bodoh ‘kan tidak dilihat dari kecakapan berbicara, sedangkan saya saja kuliah sarjana. Ini hanya membuktikan bahwa sesungguhnya saya itu tidak benar-benar bodoh secara intelegensi.

Saya berpikir bahwa ada saatnya kita perlu diam untuk menunjukkan sikap. Diam itu menurut saya tetap emas.

Anda sendiri bagaimana?

Dari hasil penelusuran, diam itu emas berasal dari karya sastra. Ada yang mengatakan pepatah itu sudah ada sejak berabad-abad lalu di Mesir kuno. Hal itu untuk menunjukkan bahwa diam itu suatu sikap, bukan melulu ketidaktahuan. Mungkin suatu saat ada tindakan. Bisa jadi diam menjadi hal yang bijaksana agar suasananya tidak menjadi runyam. Semua mungkin.

Namun ada pula yang berpendapat bahwa bicara itu perak sedangkan diam itu emas. Hal ini dinyatakan seorang pujangga Inggris abad 19. Peribahasa ini hanya untuk mengingatkan betapa lebih berharganya seseorang ketika mengambil posisi diam.

Bukankah emas itu lebih bernilai daripada perak?

Diam yang bijak ketika seseorang lebih tahu apa yang seharusnya diperbuat ketimbang berbicara. Diam juga adalah seribu kata dan kalimat lebih banyak ketimbang berbicara, meski kita tidak berbicara menyampaikannya. Sekali lagi, diam itu tetap suatu tindakan.

Tuesday, July 16, 2019

Puisi : Aku mencintaimu


Aku mencintaimu,
Ketika aku meminta pada Tuhan setitik air
Dia berikan aku samudera

Aku mencintaimu,
Ketika aku meminta pada Tuhan setangkai mawar
Dia berikan aku taman yang indah

Aku mencintaimu,
Ketika aku meminta pada Tuhan kesabaran
Dia berikan aku waktu untuk menanti

Aku mencintaimu,
Ketika aku meminta pada Tuhan kekuatan
Dia berikan aku ketegaran

Aku mencintaimu,
Ketika aku meminta pada Tuhan pengharapan
Dia berikan aku kepastian

Aku mencintaimu,
Ketika aku meminta pada Tuhan kemenangan
Dia berikan aku kelegaan untuk menerima


Betapa aku mencintaimu, Y.I.P

Terimakasih atas cinta ini



Jakarta, 16 July 2019
-Dhiajeng-