Friday, October 4, 2019

Bagaimana Cara Kita Menghargai Orang lain?


Siapa pun di dunia ini ingin dihargai sebagai pribadi. Karena saling menghargai satu sama lain adalah dasar dalam relasi atau hubungan antar manusia. Seberapa pun kaya pintar dan ahlinya seseorang, namun jika dia tidak bisa menghargai orang lain maka sia-sia belaka. Pepatah mengatakan “Memang kepintaran dan kekayaan punya kuasa, tetapi mampu menghargai orang lain menentukan seperti apa karakter seseorang.”

Tak jarang kita protes jika kita merasa dilecehkan secara pribadi atau tidak dihargai. Menghargai orang lain sudah menjadi norma dan tumbuh menjadi kebiasaan melalui pengasuhan orangtua. Intinya, menghargai orang lain tidak ada ilmunya tetapi perlu dilaksanakan sepanjang hayat, dimana pun kita berada.

Lalu apa yang menyebabkan saya menulis tentang ini? Suatu kali datang seorang teman dari yang bercerita pada saya. Dia merasa tidak dihargai di tempatnya bekerja. Mendengar ceritanya, saya bisa paham bagaimana situasi bekerja ditempatnya dimana satu sama lain berbeda kultur. Akhirnya, kami mendiskusikan ini di kafe agar bisa mengambil pelajaran berharga.

Dari diskusi tersebut, saya merangkum poin-poin sebagai berikut.

Pertama, hargai orang lain sebagaimana kita ingin dihargai.

Anda pasti tahu bahwa alam bekerja dengan caranya. Siapa yang menabur, maka dia yang akan menuai. Siapa pun mendapatkan perlakuan setimpal dengan perbuatannya. Jika kita ingin dihargai orang lain maka hargai orang lain sebagaimana mestinya. Bagaimana pun jika kita tidak dihargai orang lain, sakit hatinya minta ampun.

Kedua, menghargai bukan kepada siapa perlu dilakukan tetapi menghargai karena siapa kita sesungguhnya.

Hal yang lumrah kerap terjadi dalam perlakuan masyarakat, bahwa menghargai itu dilakukan kepada orang-orang tertentu. Ingatlah bahwa kita menghargai orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi siapa saya sesungguhnya. Seperti yang disampaikan di awal bahwa saling menghargai adalah kunci hubungan yang sehat antar sesama pribadi dan masyarakat. Jika kita ingin menunjukkan karakter pribadi yang baik, hargai mereka meski seberapa pun buruknya mereka tidak menghargai kita. Saya tahu ini tidak mudah, tetapi anda pasti mengenal sebagian orang yang berhasil melakukannya dengan tulus.

Ketiga, menghargai itu tulus.

Tunjukkan penghargaan kepada orang lain bukan mencari keuntungan. Kebanyakan kita tahu bahwa menghargai orang lain karena ingin mendapatkan keuntungan semu. Namun sesungguhnya kita bisa belajar mana yang benar-benar menghargai orang lain dan mana yang hanya berpura-pura saja. Ketulusan itu tidak ternilai harganya.

Keempat, sadari bahwa setiap orang itu unik maka menghargai orang lain itu tanpa pandang bulu.

Tak ada orang yang sama seratus persen secara pribadi. Tuhan sudah menciptakan kita dengan begitu uniknya, tidak hanya fisik saja tetapi juga segala tabiat dan kepribadian. Manusia yang unik ini artinya berbeda-beda satu sama lain. Namun satu hal yang sama, setiap orang ingin dihargai. Jadi jika kita bisa menghargai si A, sudah semestinya kita menghargai B, C, dan seterusnya tanpa memandang latar belakang status ekonomi sosial dan lain sebagainya. Siapapun mereka sekalipun orang yang berada dibawah kita pantas untuk dihargai keberadaanya.


Kesimpulan

Saya dan teman saya sepakat bahwa menghargai orang lain adalah cara kita membangun relasi dan komunikasi antar manusia. Terlepas apa pun latarbelakang dan budaya asal seseorang, sejatinya menghargai orang lain bukan hal yang mudah dan juga hal yang susah. Semua berpulang kembali siapa kita ingin dikenal orang lain, saat kita bisa menghargai orang lain.


Monday, September 16, 2019

Selamat Ulang Tahun Adiku

Saat sedang bertugas putra altar. Lokasi : Sakristi Santa Maria Imaculata. Paroki Kalideres.
Sumber Foto : Dokumen Pribadi

Sumber Foto : Dokumen Pribadi

Beberapa tahun yang lalu kamu lahir kedunia,
Begitu senang orang orang disekitarmu saat kamu lahir.

Sebelum kamu lahir dan menjadi anak yang terkecil
Waktu kamu masih dalam kandungan mama.
Aku sering mencarikan mama rujak saat itu mama sedang nyidam rujak.
Mungkin ini kemauanmu juga adiku.

Setelah kamu lahir, 
Kami senang, bahkan sebagai anak tertua, aku masih ingat detik detik repotnya aku membantu bapak menyiapkan kelahiranmu.

Waktu kamu masih balita,
Aku selalu menggendong dan menyuapimu supaya kamu mau makan.
Walau kadang naluri jahil muncul untuk mengerjaimu adiku, hehe maaf ya

Ketika kamu mulai masuk sekolah Taman Kanak Kanak.
Kalau mama tidak bisa mengantar kesekolah
Aku yang menggantikan mama mengantarmu kesekolah.
Saat melihatmu masuk kelas dan mendengarkan guru dengan tenang, Aku senang

Saat kamu beranjak Sekolah Dasar
Kamu sudah bisa membaca dan menulis meski belum benar benar rapih.

Saat kamu beranjak Sekolah Menengah Pertama,
Yang aku ingat, pernah aku menggantikan mama yang saat itu ada keperluan untuk mengambilkanmu raport.

Mendengar bu guru wali kelas memuji prestasimu disekolah aku sangat  bangga padamu,
Adiku bisa mengikuti pelajaran disekolah dengan baik.

Saat masuk ke Sekolah Menengah Atas,
Tugas sekolahmu semakin berat, 
Kadang jika mama tidak punya waktu untuk mengajarkanmu,
Aku yang menggantikan mama untuk membantumu mengerjakan tugas.

Tahun semakin berjalan, 
Waktu tidak terasa, Kini kamu sudah besar sudah menjadi mahasiswa teologi

Pernah aku bertanya kepadamu,
Kenapa ambil teologi dek?
Jawabanmu adalah karena kamu menyukainya, dan ingin mempelajari lebih lagi.

Aku masih ingat waktu kecil kamu paling malas untuk pergi ke Gereja,
Sampai terpikirkan olehku saat itu aku berdikusi juga dengan mama dan bapak.
Kami ingin mendaftarkanmu untuk menjadi putra altar di gereja Santa Maria Imaculata.

Yang awalnya memang atas keinginanku dan orang tua untuk memasukanmu menjadi putra altar.
Seiring berjalanya waktu, kamu mungkin mulai nyaman untuk menggereja.
Tanpa paksaan kamu menyadari tanggung jawabmu sebagai pelayan Putra Altar.
Sampai akhirnya sekarang kamu dipercaya untuk menjadi koordinator putra altar di Gereja Santa Maria Imaculata, Paroki kalideres.

Senang, melihatmu banyak berkembang.
bukan hanya dalam akademis tapi juga dalam pertumbuhan iman.

Adik kecilku,
Senang melihat tumbuh kembangmu.
Maafkan mba ajeng jika selama ini ada kesalahan dalam "ngemong" kamu.
Mungkin kadang "cerewet" jika menghadapimu yang kadang mungkin tidak menurut,
Satu hal yang perlu kamu tau, bahwa aku sangat menyayangimu. 
Apa yang kulakukan dan aku pernah sampaikan kepadamu adalah demi kebaikanmu.
Misalnyapun saat dahulu, jika aku mempunyai 1 kue.
Aku rela membagikanya untukmu dan aku mengalah untuk tidak makan.
Yang aku inginkan adalah melihatmu senang.

Tepat 16 September ini adalah hari ulang tahunmu,
Selamat ulang tahun Lasarus Putra Pamungkas
Semoga panjang umur, Sehat Selalu,
Semakin diberkati dalam pelayanan dan juga diberikan kelancaran untuk studynya,
Banyak belajar, jangan pernah untuk berhenti belajar.
Belajar bukan hanya dari meja kuliah saja tapi dari pengalaman.
Karena hidup ini dinamis, Jika kita ingin bertahan jangan pernah berhenti belajar dan bekerja keras.

Gbu Lasarus :)


Jakarta, 16 September 2019
Mba Ajeng











Postingan tersering dikunjungi