Tuesday, July 3, 2018

Bahagia itu sederhana..

Bahagia itu sebenarnya sederhana.

Cukup selalu mengingat sesuatu hal yang bisa membuatmu bahagia. maka kamu akan bahagia.

Sesederhana ketika kita berucap "thanks" pada sang pencipta atas apapun yang kita miliki.
apa saja yang kita miliki?

teman, sahabat, keluarga, pekerjaan, rejeki, kesehatan, umur.

sebenarnya setiap napas yang kita hirup setiap hari adalah pemberian oleh sang kuasa.

lalu mengapa kita kadang lupa untuk berucap terimakasih.

bayangkan. mungkin ada orang yang nasibnya kurang beruntung dari kita yang sehat. untuk bisa memperjuangkan kehidupanya harus dipasang tabung oksigen (alat bantu napas).

Saya merasa bahagia memiliki keluarga yang mencintai saya.mereka selalu ada disaat saya mengalami keterpurukan.
berkat mereka pula lah yang membuat saya semakin mencintai sang pencipta.

Bapak saya yang selalu mengajarkan kepada saya, untuk mengasihi siapapun sesama tanpa pandang bulu.dan membantu orang lain tanpa pamrih.

Mama saya yang selalu mengingatkan saya untuk tidak pernah berhenti bersyukur atas rejeki sekecil apapun rejeki yang diperoleh.
Kata yang selalu saya ingat dari mama saya "selalu ingatlah dibawah kita jeng, masih banyak orang yang kurang beruntung nasibnya. kita sudah seperti ini mestinya bersyukur"
Mama saya juga selalu mengingatkan saya untuk menjadi orang yang lebih sabar setiap kali saya menemui masalah. dan menjadi pribadi yang lembut juga ramah.

Adik saya yang sebagai putra altar. Yang terkadang jika saya sibuk dia yang selalu mengingatkan saya untuk pergi ibadah.


Berkat kalian saya merasa banyak perkembangan dalam relasi saya dengan Tuhan.

Terimakasih Pak, Mah, Dek.

Bahagia itu sederhana, salah satunya memiliki kalian didalam kehidupan saya.
Tuhan..
Semoga saya bisa selalu membahagiakan orang2 yang saya sayangi selagi saya masih diberi kesempatan untuk hidup didunia ini.
Supaya jika sampai dengan waktu saya didunia ini habis. saya tidak menyesal karena sudah memberikan yang terbaik untuk mereka.


Jakarta, 3 July 2018
Ajeng













Monday, July 2, 2018

Bagaimana Cara Kita Menghargai Orang lain?


Siapa pun di dunia ini ingin dihargai sebagai pribadi. Karena saling menghargai satu sama lain adalah dasar dalam relasi atau hubungan antar manusia. Seberapa pun pintar dan ahlinya seseorang, namun jika dia tidak bisa menghargai orang lain maka sia-sia belaka. Pepatah mengatakan “Memang kepintaran punya kuasa, tetapi mampu menghargai orang lain menentukan seperti apa karakter seseorang.”
Orang awam bilang "percuma punya pendidikan tinggi dan kecerdasan namun attitudenya tidak baik"
Tak jarang kita protes jika kita merasa dilecehkan secara pribadi atau tidak dihargai. Menghargai orang lain sudah menjadi norma dan tumbuh menjadi kebiasaan melalui pengasuhan orangtua. Intinya, menghargai orang lain tidak ada ilmunya tetapi perlu dilaksanakan sepanjang hayat, dimana pun kita berada.
Lalu apa yang menyebabkan saya menulis tentang ini? Suatu kali datang seorang teman yang bercerita pada saya. Dia merasa tidak dihargai di tempatnya bekerja. Mendengar ceritanya, saya bisa paham bagaimana situasi bekerjanya. Akhirnya, kami mendiskusikan ini agar bisa mengambil pelajaran berharga.
Dari diskusi tersebut, saya merangkum poin-poin sebagai berikut.
Pertamahargai orang lain sebagaimana kita ingin dihargai.
Anda pasti tahu bahwa alam bekerja dengan caranya. Siapa yang menabur, maka dia yang akan menuai. Siapa pun mendapatkan perlakuan setimpal dengan perbuatannya. Jika kita ingin dihargai orang lain maka hargai orang lain sebagaimana mestinya. Bagaimana pun jika kita tidak dihargai orang lain, sakit hatinya minta ampun.
Keduamenghargai bukan kepada siapa perlu dilakukan tetapi menghargai karena siapa kita sesungguhnya.
Hal yang lumrah kerap terjadi dalam perlakuan masyarakat, bahwa menghargai itu dilakukan kepada orang-orang tertentu. Ingatlah bahwa kita menghargai orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi siapa saya sesungguhnya. Seperti yang disampaikan di awal bahwa saling menghargai adalah kunci hubungan yang sehat antar sesama pribadi dan masyarakat. Jika kita ingin menunjukkan karakter pribadi yang baik, hargai mereka meski seberapa pun buruknya mereka tidak menghargai kita. Saya tahu ini tidak mudah, tetapi anda pasti mengenal sebagian orang yang berhasil melakukannya dengan tulus.
Ketigamenghargai itu tulus.
Tunjukkan penghargaan kepada orang lain bukan mencari keuntungan. Kebanyakan kita tahu bahwa menghargai orang lain karena ingin mendapatkan keuntungan semu. Namun sesungguhnya kita bisa belajar mana yang benar-benar menghargai orang lain dan mana yang hanya berpura-pura saja. Ketulusan itu tidak ternilai harganya.
Keempatsadari bahwa setiap orang itu unik maka menghargai orang lain itu tanpa pandang bulu.
Tak ada orang yang sama seratus persen secara pribadi. Tuhan sudah menciptakan kita dengan begitu uniknya, tidak hanya fisik saja tetapi juga segala tabiat dan kepribadian. Manusia yang unik ini artinya berbeda-beda satu sama lain. Namun satu hal yang sama, setiap orang ingin dihargai. Jadi jika kita bisa menghargai si A, sudah semestinya kita menghargai B, C, dan seterusnya.
Kesimpulan
Saya dan teman saya sepakat bahwa menghargai orang lain adalah cara kita membangun relasi dan komunikasi antar manusia. Terlepas apa pun latarbelakang dan budaya asal seseorang, sejatinya menghargai orang lain bukan hal yang mudah dan juga hal yang susah. Semua berpulang kembali siapa kita ingin dikenal orang lain, saat kita bisa menghargai orang lain.

Postingan tersering dikunjungi